Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

43 Calon Emiten Antre IPO Tahun Ini, Ada 13 Perusahaan Aset Jumbo

BEI mencatat terdapat 43 perusahaan yang berada dalam antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) per 26 Mei 2023.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 43 perusahaan yang berada dalam antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) per 26 Mei 2023. Jumlah ini bertambah dari antrean per 12 Mei 2023 yang saat itu berjumlah 42 perusahaan. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna tidak memerinci potensi dana yang terhimpun dari 43 perusahaan tersebut. Namun dia menyebutkan bahwa 13 perusahaan dalam pipeline IPO memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar.

“Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 4 perusahaan masuk kategori skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar dan 26 perusahaan skala menengah dengan aset di kisaran Rp50 miliar sampai Rp250 miliar,” kata Nyoman Yetna dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/5/2023).

Dia menambahkan perusahaan dari sektor consumer cyclicals mendominasi antrean IPO dengan jumlah 8 perusahaan. Kemudian sektor basic materials, consumer non-cyclical, dan properties and real estate menyumbang antrean terbanyak selanjutnya, masing-masing 5 perusahaan.

Kemudian sektor energi, infrastruktur, dan transportasi & logistik masing-masing mengirim 3 delegasi perusahaan dalam pipeline IPO. Komposisi ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan data sebelumnya yang dirilis BEI.

Sampai 26 Mei 2023, 40 perusahaan baru telah mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp32,7 triliun. Beberapa IPO dengan nilai jumbo yang telah tercatat tahun ini adalah PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dengan nilai Rp9,99 triliun, kemudian PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) sebesar Rp9,18 triliun, dan PT Pertamina Geothermal Tbk. (PGEO) sebesar Rp9,05 triliun.

Nyoman Yetna juga melaporkan bahwa telah diterbitkan 34 emisi dari 29 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp38,8 triliun per 26 Mei 2023. Realisasi tersebut bertambah Rp4 triliun daripada dengan pencatatan per 12 Mei 2023.

Selain itu, masih terdapat 34 emisi dari 29 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline penerbitan dengan sektor finansial menyumbang paling banyak yakni 18 perusahaan dan disusul industri 6 perusahaan.

Dari aksi rights issue, sejauh ini terdapat 16 perusahaan yang telah menerbitkan saham baru dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp15,9 triliun. Dari pipeline, terdapat 25 perusahaan lagi yang berencana menggelar rights issueSektor consumer cyclicals dan finansial mendominasi antrean dengan masing-masing 7 perusahaan dalam pipeline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper