Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas masih terus turun dan bergerak di bawah US$2.000 per troy ons. Namun, harga emas diperkirakan cenderung stabil dalam jangka menengah.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (23/5/2023), harga emas Spot terpantau turun 11,14 poin atau 0,56 persen ke US$1.960,72 per troy ons. Selain itu, harga emas Comex turun 14,40 poin atau 0,72 persen ke US$1.981,30.
Senior Invetsment Relation Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, dari komoditas-komoditas utama, emas justru memiliki prospek yang lebih cerah.
"Hal ini terlihat dari harga emas yang berhasil menguat 8,4 persen year to date [ytd]. Dibandingkan komoditas lain yang harganya justru berjatuhan," katanya kepada Bisnis, dikutip Selasa (23/5/2023).
Menurutnya, harga emas akan tetap stabil karena meningkatnya ketidakpastian akan ekonomi global dan inflasi yang tetap tinggi karena membuat investor akan memilih instrumen investasi emas yang lebih aman.
"Permintaan emas yang meningkat yang tidak diimbangi pasokan yang memadai membuat harga emas berpotensi naik ke depannya, sehingga akan menguntungkan emiten-emiten yang bergerak di sektor ini," katanya.
Baca Juga
Adapun, menjelang FOMC Minutes The Fed 25 Mei 2023 mendatang, Martha mengatakan tidak akan begitu berpengaruh pada harga emas.
"Menurut saya harga emas akan tetap cenderung stabil, karena minim kejutan di dari Fed Minutes," ungkapnya.