Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beragam Upaya Alfamart (AMRT) Perbaiki Kinerja Lawson

Akuisisi Lawson oleh Alfamart (AMRT) merupakan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan untuk tetap menunjang kinerja Lawson berkat sinergi dalam hal logistik
Pembeli memilih produk di salah satu gerai minimarket Alfamart, Bogor. Bisnis/Abdurachman
Pembeli memilih produk di salah satu gerai minimarket Alfamart, Bogor. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) telah resmi memegang mayoritas saham atas Lawson, yang sebelumnya dipegang oleh anak usahanya, PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI).

Melalui akusisi ini, AMRT memproyeksikan perbaikan kinerja Lawson pada 2025. Beragam upaya akan dilakukan AMRT untuk kembali membuat perusahaan ready-to-eat (RTE) ini menguat. Pasalnya, sepanjang 2024, tercatat sebanyak 89,57% gerai Lawson tutup hingga menyisakan 374 gerai pada 2024.

Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengaku, penutupan sebagian besar gerai Lawson di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh strategi perseroan yang cukup agresif untuk ekspansi. Hans menyebut, ekspansi masif itu nyatanya tidak cocok dengan perilaku konsumsi masyarkaat di beberapa kota.

”Kami merasa, ekspansi kami sebelumnya [terhadap Lawson] terlalu agresif, ternyata memang tidak semua lokasi tepat untuk dibuka convinience store. Jadi ke depannya, kami akan lebih selektif dalam penentuan lokasi,” katanya dalam paparan publik AMRT, Kamis (22/5/2025).

Hans menerangkan, akuisisi Lawson oleh Alfamart juga merupakan upaya efisiensi yang dilakukan perseroan untuk tetap menunjang kinerja Lawson. Alasannya, Alfamart dinilai bisa melakukan sinergi dengan Lawson dalam hal logistik.

Selain itu, usaha Bean Spot milik Alfamart juga dinilai bisa turut membantu perbaikan kinerja Lawson karena memiliki model bisnis RTE yang sama.

”Dari sisi logistik, kami meyakini dengan Alfamart yang memiliki DC [distribution center] yang lebih luas, mestinya ada efisiensi yang lebih baik dari sisi logistik,” tambahnya.

Selepas akuisisi ini, Alfamart belum memiliki rencana ekspansif terhadap Lawson ke depannya. Bahkan, Hans menerangkan bahwa pihaknya tidak mengejar target penambahan gerai Lawson. Perseroan masih akan fokus pada gerai Lawson yang masih beroperasi hingga saat ini.

Jika ada peluang penambahan gerai di luar pulau Jawa, Hans menerangkan bahwa Lawson hanya akan dibuka di kota-kota besar terlebih dahulu. Pihaknya mengaku masih akan fokus pada perbaikan model bisnis dan perbaikan profitability untuk Lawson ke depannya.

 ”Kami tidak mengejar agresifitas penambahan toko. Setelah kami yakinkan profitability-nya bagus, baru kami roll out lagi,” katanya.

Seperti diketahui, AMRT resmi mengambil alih pengelolaan gerai Lawson dari PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) dengan nilai transaksi sebesar Rp200,46 miliar.

Corporate Secretary AMRT Tomin Widian mengungkapkan bahwa perseroan telah menandatangani akta jual beli atas 1,48 miliar saham PT Lancar Wiguna Sejahtera dari MIDI dengan harga Rp135 per lembar saham pada 14 Mei 2025.

 “Transaksi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan, sehingga tidak memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham perseroan,” ujar Tomin dalam keterbukaan informasi, Rabu (14/5/2025).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper