Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dinilai masih dalam fase bearish dan berpotensi koreksi jika terjadi break support di 2.660. ADRO sempat melemah setelah adanya aksi protes pemegang saham atas rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batu bara baru.
Pada perdagangan Senin (15/5/2023), saham ADRO mengalami koreksi 4,3 persen dari 2.780 menjadi 2.660. Secara tahun berjalan (year-to-date/YtD), saham itu tercatat melemah 25,9 persen.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai bahwa pergerakan saham ADRO masih dalam fase bearish. Saham itu masih mencatatkan peningkatan volume penjualan.
MNC Sekuritas menilai bahwa dari indikator moving average convergence divergence (MACD) dan stochastic belum terdapat tanda-tanda penguatan. ADRO diperkirakan bisa terus melemah jika koreksi menembus titik support.
"Apabila ADRO break support di 2.600, maka diperkirakan koreksi ADRO akan menuju ke rentang area 2.400—2.430," ujar Herditya kepada Bisnis, Senin (15/5/2023).
Sebelumnya, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) ADRO pada Kamis (11/5/2023), dua orang pemegang saham membentangkan spanduk dan menyampaikan aspirasi terkait pembangunan PLTU batu bara baru oleh Adaro.
Baca Juga
Pemegang saham itu menyampaikan bahwa batu bara adalah penyebab utama krisis iklim yang mengancam masa depan semua orang. Berdasarkan riset Market Forces, PLTU batu bara baru ADRO itu akan menghasilkan emisi setidaknya 5,2 juta ton CO2 ekuivalen per tahun, meskipun sudah menggunakan teknologi terbaik saat ini yakni ultra super critical.
"Stop pembangunan PLTU batu bara baru! Satu miliar orang akan terancam oleh krisis iklim akibat emisi PLTU batu bara," ujar salah seorang pemegang saham yang melayangkan protes di RUPS ADRO, dikutip dari unggahan @greenpeaceid.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.