Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global berpeluang melemah pada perdagangan awal pekan ini, Selasa (16/5/2023) terbebani potensi risk on di tengah meredanya outlook kenaikan suku bunga The Fed berpeluang menekan turun harga emas.
Tim Riset Monex Investindo Future menyebutkan, Harga emas bergerak naik pada hari Senin (15/4) hingga ditutup menguat karena dipicu oleh sentimen melemahnya dolar AS seiring kegugupan pasar terhadap ketidakpastian negosiasi plafon utang AS dan spekulasi The Fed akan menjeda siklus kenaikan suku bunga.
“Namun pagi ini harga emas berpeluang dijual untuk menguji level support US$2.007 selama harga tertahan di bawah level resistance US$2.017 per troy ounce,” tulis Monex, Selasa (16/5/2023).
Kendati demikian, kenaikan lebih tinggi dari level resistance tersebut berpeluang memicu aksi beli terhadap harga emas untuk menguji level resistance selanjutnya US$2.022 per troy ounce.
"Rentang perdagangan potensial harga emas di sesi Asia US$2.007 - US$2.022," papar tim analis Monex.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Senin (15/5/2023) harga emas menguat, menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah dari level tertinggi lima minggu.
Baca Juga
Dolar AS melemah di tengah kebuntuan pembicaraan tentang pagu utang AS yang mengancam gagal bayar pemerintah federal.
Mengutip Antara, Selasa (16/5/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$2,90 atau 0,14 persen menjadi ditutup pada US$2.022,70 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.027,50 dan terendah di US$2.011,20.
Sebelumnya emas berjangka tergerus US$0,70 atau 0,03 persen menjadi US$2.019,80 pada Jumat (12/5/2023), setelah merosot US$16,60 atau 0,81 persen menjadi US$2.020,50 pada Kamis (11/5/2023), dan tergelincir US$5,80 atau 0,28 persen menjadi US$2.037,10 pada Rabu (10/5/2023).
Indeks dolar yang mengukur nilai greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,3 persen menjadi 102,40, mundur dari tertinggi lima minggu tertekan oleh kebuntuan pembicaraan plafon utang.
Pembicaraan plafon utang kedua antara Gedung Putih dan para pemimpin Kongres direncanakan pada Selasa waktu setempat, dan diperkirakan akan menemui hambatan. Seorang pemimpin utama Kongres dari Partai Republik memberi isyarat pada Senin (15/5/2023) bahwa mereka jauh dari Presiden Joe Biden dalam negosiasi batas utang, memberikan dukungan untuk emas.
Dalam sebuah wawancara di CNBC Senin (15/5/2023), Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia ingin melihat bank sentral menghentikan kenaikan suku bunga yang stabil untuk mengukur kesehatan ekonomi.
"Saya pikir kebijakan yang tepat adalah menunggu dan melihat seberapa banyak ekonomi melambat dari tindakan kebijakan yang telah kami lakukan," kata Bostic, mencatat bahwa penurunan suku bunga tidak dalam perkiraan dasarnya, jika ada, Fed mungkin perlu untuk menaikkan suku bunga lebih banyak.
Fed New York mengatakan pada Senin bahwa indeks kondisi bisnis Empire State, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian itu, anjlok 42,6 poin pada Mei menjadi negatif 31,8. Satu-satunya penurunan bulanan yang lebih besar terjadi pada awal pandemi.
Dengan plafon utang dan Federal Reserve ingin mengakhiri siklus kenaikannya sebagai latar belakang, para analis pasar mencari prospek jangka menengah yang mendukung untuk emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 13,70 sen atau 0,57 persen, menjadi ditutup pada US$24,291 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat US$7,70 atau 0,72 persen, menjadi menetap pada US$1.074,70 per ounce.
Harga emas spot turun 0,11 persen atau 2,15 poin ke US$2.014,34 per troy ounce pada 12.36 WIB.
Adapun emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,09 persen atau 1,80 poin ke US$2.020,90 per troy ounce.
Harga emas spot naik 0,02 persen atau 0,41 poin ke US$2.016,90 per troy ounce pada 10.41 WIB.
Adapun emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,08 persen atau 1,70 oin ke US$2.021 per troy ounce.