Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak sideways namun cenderung menguat, setelah pada Senin (15/5/2023) ditutup di zona hijau naik 0,06 persen ke level 6.711.
Tim Riset PT CGS- CIMB Sekuritas Indonesia mengatakan meski pergerakan IHSG dibayangi net sell investor asing di pasar reguler sebesar Rp159,18 miliar, namun di pengujung transaksi bisa berbalik ke teritori positif.
CGS CIMB Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini bergerak sideways dalam kecenderungan menguat, dengan resistance di level 6.732 dan 6.750, sedangkan support di posisi 6.700 dan 6.670.
"Saat ini key highlight yang perlu diperhatikan adalah, penguatan Wall Street pada perdagangan Senin. Dow Jones ditutup naik 0,14 persen. Pasar saham membukukan keuntungan kecil menjelang pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy, dengan kedua belah pihak mengirimkan sinyal beragam," tulis Tim Riset CIMB Sekuritas Indonesia, Selasa (16/5/2023).
Sementara itu, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,3 persen dan Nasdaq berakhir meningkat 0,66 persen. Menteri Keuangan Janet Yellen menegaskan kembali bahwa departemennya dapat kehabisan uang tunai setelah 1 Juni, kecuali Kongres menaikkan atau menangguhkan batas utang federal.
Pasar saham AS sempat jatuh pada awal perdagangan Senin, karena data menunjukkan bahwa manufaktur New York anjlok terbesar sejak April 2020.
Baca Juga
"Angka pekan ini kemungkinan akan menggarisbawahi lebih banyak kelemahan ekonomi, memperkuat suara dovish the Fed," imbuhnya.
Untuk perdagangan saham hari ini, Tim Riset CGS- CIMB Sekuritas merekomendasikan saham BBRI, TLKM, BMRI, ANTM, dan WIIM untuk diakumulasi. Sementara itu, ADMR mendapatkan rating trading Sell.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.