Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Turun Lagi, Investor Beralih ke Dolar AS

Harga emas melemah karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga The Fed AS akan tetap lebih tinggi.
Harga emas melemah karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga The Fed AS akan tetap lebih tinggi. /Pexels.
Harga emas melemah karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga The Fed AS akan tetap lebih tinggi. /Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Kamis (11/5/2023) karena dolar AS menguat di tengah spekulasi investor bahwa suku bunga The Fed AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot US$16,60 atau 0,81 persen menjadi US$2.020,50 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.047,60 dan terendah di 2.016,70.

Mengutip Antara, indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,7 persen menjadi 102,06, menunjukkan tingkat tertinggi dalam lebih dari seminggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (11/5/2023) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS naik 0,2 persen pada April, lebih rendah dari yang diharapkan. Secara tahunan, IHP naik 2,3 persen, turun dari 2,7 persen pada Maret dan pembacaan terendah sejak Januari 2021.

Angka IHP yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan pelonggaran inflasi, namun masih tergolong tinggi yang semakin meredam emas.

Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 22.000 ke penyesuaian musiman 264.000 untuk pekan yang berakhir 6 Mei, pembacaan tertinggi sejak Oktober 2021. Para ekonom memperkirakan untuk 245.000 klaim.

Selama acara di Northern Michigan University di Marquette, Michigan, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan Kamis (11/5/2023) bahwa periode suku bunga tinggi yang diperpanjang akan diperlukan jika inflasi tetap tinggi.

"Ada beberapa bukti inflasi tinggi turun, tapi sejauh ini cukup bertahan," kata Kashkari.

Tetapi prospek perlambatan ekonomi di Amerika Serikat dan kemungkinan gagal bayar negara itu membuat logam kuning itu berada di atas 2.000 dolar AS, di tengah permintaan safe haven yang stabil.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 1,234 dolar AS atau 4,81 persen, menjadi ditutup pada 24,424 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terpangkas 14,10 dolar AS atau 1,26 persen, menjadi menetap pada 1.105 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper