Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencatatkan peningkatan pendapatan sepanjang kuartal I/2023. Akan tetapi, laba bersih ITMG tercatat turun menjadi Rp2,69 triliun selama 3 bulan 2023.
Pendapatan ITMG naik 7,13 persen pada kuartal I/2023, menjadi US$685,5 juta atau setara Rp10,1 triliun (kurs Jisdor Rp14.746 per dolar AS). Pendapatan ini meningkat dari kuartal I/2022 sebesar US$639,9 juta.
ITMG tercatat menjual batu baranya ke pihak ketiga sebesar US$649,97 juta, naik dari kuartal I/2022 sebesar US$618,83 juta. Sementara itu, penjualan ke pihak berelasi sebesar US$37,6 juta, naik dari US$20,6 juta.
Pendapatan bersih ini diperoleh dari anak usaha PT Indominco Mandiri (IMM) sebesar US$187,08 juta, PT Trubaindo Coal Mining (TCM) sebesar US$205,9 juta, PT Jorong Barutama Greston (JBG) senilai US$24,5 juta, PT Bharinto Ekatama US$302,5 juta, dan dari lainnya sebesar US$10,2 juta.
Meningkatnya pendapatan ITMG juga turut menaikkan beban pokok pendapatan ITMG sebesar 37,9 persen, menjadi US$418,6 juta, dari US$303,6 juta secara tahunan.
Beban pokok pendapatan ini naik akibat royalti yang meningkat 46,4 persen menjadi US$112,2 juta, dan biaya penambangan yang naik menjadi US$133 juta atau naik 43,07 persen.
Baca Juga
Peningkatan beban pokok pendapatan ini membuat laba kotor ITMG tergerus 20,64 persen menjadi US$266,9 juta, dari US$336,3 juta. Begitu pula dengan laba bersih ITMG yang turun 14,33 persen dari US$213,2 juta di kuartal I/2022, menjadi US$182,7 juta. Laba bersih ini setara Rp2,69 triliun.
Adapun jumlah aset ITMG hingga kuartal I/2023 meningkat menjadi US$2,77 miliar, dari US$2,64 miliar di akhir Desember 2022.
Sementara itu, jumlah liabilitas naik menjadi US$1,1 miliar hingga akhir Maret 2023, dari US$689,8 juta di akhir Desember 2022. Liabilitas ini meningkat akibat adanya pos utang dividen senilai US$474,63 juta.
Jumlah ekuitas ITMG tercatat turun menjadi US$1,66 miliar di 30 Maret 2023, dari US$1,95 miliar di 31 Desember 2022.