Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 pada hari ini, Kamis (11/5/2023). Salah satu agendanya ialah memutuskan pembagian dividen untuk pemegang saham.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis selama lima tahun terakhir, ADRO tak pernah absen membagikan dividen. Dividen payout ratio terbesar ADRO bahkan mencapai 99,92 persen untuk tahun buku 2020 yakni sebesar US$146,8 juta, atau setara US$0,00459 per saham.
Meski demikian, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63 persen.
Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.
Baca Juga
Adapun untuk tahun buku 2022, ADRO sebelumnya telah membagikan dividen interim sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7,7 triliun pada akhir tahun lalu. Nilai dividen interim ini lebih tinggi 67 persen dibandingkan nilai dividen interim 2021 yang sebesar US$300 juta.
Sepanjang 2022, laba inti ADRO naik 140 persen menjadi US$3,01 miliar dari US$1,25 miliar pada tahun sebelumnya. Adapun total laba bersih mencapai US$2,83 miliar setara Rp43,23 triliun, atau naik 175 persen secara tahunan.
Emiten batu bara yang dinakhodadi Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini bahkan mencatat rekor tertinggi pendapatan sebesar US$8,10 miliar setara Rp123,74 triliun (kurs Rp15.273) sepanjang 2022, atau naik 103 persen dari US$3,99 miliar pada akhir 2021.
Presiden Adaro Energy Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan manajemen pasti memikirkan dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham. Menurutnya, pembagian dividen ini harus seimbang dengan rencana Adaro ke depannya.
"Sebagai pemegang saham ADRO, kami berharap dividen yang akan dibagikan ADRO akan naik tinggi. Akan tetapi, sebagai manajemen, tentunya harus mempertimbangkan rencana dan kinerja ADRO di masa mendatang," kata Boy Thohir di Jakarta, Selasa (19/4/2023).
Pada Rabu (10/5/2023), anak usaha ADRO, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) absen dalam pembagian dividen tahun buku 2022 dengan mempertimbangkan tiga faktor utama yaitu kebutuhan belanja modal, posisi liabilitas dan arus kas.
Direktur Adaro Minerals Heri Gunawan mengatakan pengusulan jumlah dividen yang akan dibagikan mempertimbangan beberapa prioritas salah satunya adalah kebutuhan belanja modal untuk maruwai, metcoal dan aluminium.
“Jadi waktu kita mengusulkan berapa jumlah dividen yang dibagi ada beberapa pertimbangan yang pertama prioritas tentunya pengembangan perusahaan dengan kebutuhan dana untuk capex,” katanya dalam konferensi pers usai RUPST, Rabu (10/5/2023).
Pertimbangan dividen yang kedua capital structure yaitu posisi utang dan modal dan mempertimbangkan proporsi yang tepat. Ketiga, yaitu melihat arus kas saat ini.
“Dengan mempertimbangkan tiga hal tersebut, untuk laba tahun 2022 kita tahan dulu dan akan melihat situasi ke depannya,” jelasnya.