Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-saham Emiten Rumah Sakit Loyo, Masih Layak Koleksi?

Mayoritas saham emiten rumah sakit mengalami penurunan harga sepanjang 2023. Penurunan ini sejalan dengan kinerja kuartal pertama tahun ini year on year.
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati mengamati pergerakan harga saham di kantor PT Mandiri Sekuritas di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham-saham emiten rumah sakit mengalami penurunan harga sepanjang 2023. Penurunan ini sejalan dengan kinerja kuartal pertama tahun ini yang tidak setinggi dibandingkan dengan 2022.

Dari sembilan emiten rumah sakit yang pergerakan sahamnya dipantau Bisnis sampai dengan penutupan perdagangan Rabu (10/5/2023), lima di antaranya mengalami penurunan harga secara year to date (YtD) dan hanya tiga yang menguat.

Kenaikan harga tertinggi dialami PT Siloam International Hospital Tbk. (SILO) yang harga sahamnya menguat 30,09 persen YtD dan parkir di Rp1.650 per lembarnya per 10 Mei 2023. Sementara itu, koreksi terdalam dialami saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) yang kini parkir di Rp1.345 per lembar atau turun 15,14 persen YtD.

Sejalan dengan pergerakan harga saham ini, laba bersih SILO tercatat naik signifikan sebesar 151,43 persen pada Kuartal I/2023 menjadi Rp249,61 miliar, dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp99,28 miliar. Namun sebagian besar emiten rumah sakit melaporkan penurunan laba bersih akibat pendapatan yang terkontraksi pada tiga bulan pertama 2023.

Sebagai contoh, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.(MIKA) membukukan penurunan laba bersih sebesar 14,37 persen year on year (YoY) menjadi Rp230,63 miliar. Hal ini sejalan dengan pendapatan yang terkoreksi 5,96 persen menjadi Rp1,02 triliun.

Head of Research Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan kinerja emiten rumah sakit pada kuartal pertama 2023 cenderung variatif. Dia mencatat rumah sakit dengan segmen pasar kelas atas seperti HEAL dan SILO mampu melanjutkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I/2023, sementara emiten rumah sakit dengan target pasar menengah seperti MIKA cenderung tertekan.

“Daya beli di kelompok ini belum kuat, terlebih dengan tekanan inflasi,” kata Raphon, Rabu (10/5/2023).

Namun dia berpandangan sektor jasa kesehatan masih memiliki prospek positif dengan pendapatan yang tumbuh hingga 10 persen. Tekanan inflasi yang mereda dia nilai bakal mendorong tingkat kunjungan berobat, begitu pula beban akibat depresiasi rupiah yang lebih reda pada 2022.

“Emiten rumah sakit yang masih layak koleksi tahun ini. Pilihan utama kami adalah MIKA dengan target harga Rp3.300,” katanya.

Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan terkendalinya kasus Covid-19 bisa mendukung kenaikan volume pasien rawat jalan yang sebelumnya menahan diri untuk berobat selama pandemi.

Di sisi lain, revisi aturan mengenai jaminan kesehatan nasional (JKN) berupa kenaikan tarif dan skema baru bisa menjadi sentimen positif bagi perusahaan dengan porsi pelayanan pasien JKN yang cukup besar.

“Dengan sentimen tersebut emiten rumah sakit yang kami unggulkan adalah HEAL di mana pendapatannya didominasi dari pasien JKN. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menaikkan rata-rata biaya jasa,” papar Cheril.

Dia juga mencatat bahwa valuasi HEAL lebih premium dibandingkan dengan perusahaan sejenis sehingga rekomendasi beli disematkan untuk emiten ini dengan target harga Rp1.450.

Cheril mengatakan SILO juga cukup menarik untuk dikoleksi seiring dengan potensi kenaikan volume pasien yang dilayani. Dari sisi saham, SILO memiliki valuasi yang murah dibandingkan dengan perusahaan sejenis meskipun porsi layanan pasien JKN tidak sebesar HEAL.

“SILO rekomendasi hold dengan target harga Rp1.750,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper