Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) melaporkan penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang kuartal pertama. Penurunan ini dipengaruhi oleh kontribusi pelayanan kasus Covid-19 yang lebih rendah daripada periode yang sama tahun sebelumnya.
Per Maret 2023, MIKA mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp1,02 triliun atau turun 5,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,09 triliun.
Dari sisi bottom line, laba bersih MIKA turun 14,38 persen year on year (YoY) dari Rp269,36 miliar pada kuartal I/2022 mnejadi Rp230,63 miliar pada kuartal I/2023.
Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja menjelaskan penurunan pendapatan disebabkan oleh kontribusi penanganan kasus Covid-19 yang lebih rendah pada awal 2023. Pada kuartal I/2022, kontribusi layanan kasus Covid-19 mencapai 11 persen, sementara pada tiga bulan pertama 2023 hanya 0,9 persen.
"Jadi terjadi penurunan intensitas. Sebagaimana kita tahu, intensitas penanganan Covid-19 cukup tinggi," kata Aditya kepada Bisnis, Rabu (10/5/2023).
Terlepas dari kinerja awal tahun yang turun, Aditya mengatakan MIKA tetap optimistis performa kuartal kedua sampai keempat tetap tumbuh. Pertumbuhan bakal didukung dengan tambahan layanan unggulan terbaru.
Baca Juga
"Kami membuka layanan radioterapi di Mitra Keluarga Bekasi Timur, Sport Injury Clinic di Mitra Keluarga Cibubur serta investasi alat di Brain & Spine Clinic Mitra Keluarga Kelapa Gading. Harapannya bisa mendorong pertumbuhan di sisi kompleksitas layanan," tambahnya.
Dari sisi ekspansi, MIKA berencana membangun dua sampai tiga rumah sakit yang berlokasi di Jawa Timur, Jawa Barat, dan wilayah Jabodetabek pada 2023. Saat ini, MIKA juga masih dalam proses pembangunan rumah sakit ke-30 yang berlokasi di Bekasi.