Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah dunia terus menanjak setelah naik lebih dari dua persen pada penutupan perdagangan Senin (8/5/2023) waktu setempat, karena berkurangnya kekhawatiran investor atas terjadinya resesi ekonomi AS dan beberapa kalangan melihat penurunan minyak selama tiga minggu akibat kekhawatiran permintaan sebagai hal yang terlalu berlebihan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 1,82 dolar AS atau 2,55 persen, menjadi 73,16 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli menguat 1,71 dolar AS atau 2,27 persen menjadi ditutup di 77,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sentimen pasar yang optimis dipicu oleh laporan pasar tenaga kerja AS yang tangguh dan rebound saham bank-bank regional AS sebagian besar tetap tidak berubah.
Laporan pekerjaan AS yang sehat untuk April membantu minyak naik sekitar empat persen pada Jumat (5/5/2023) meskipun kekuatan pasar tenaga kerja dapat memaksa Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Brent telah mengakhiri minggu lalu dengan penurunan sekitar 5,3 persen, sementara minyak mentah AS anjlok 7,1 persen bahkan setelah rebound Jumat (5/5/2023). Kedua harga acuan tersebut turun selama tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November.
Baca Juga
"Rebound minyak (pada Senin) mengikuti kembalinya saham-saham energi di Wall Street Jumat lalu (5/5/2023) setelah AS melaporkan data pekerjaan yang kuat, yang meredakan kekhawatiran tentang resesi ekonomi yang akan segera terjadi," kata analis CMC Markets Tina Teng sebagaimana dikutip Antara.
Pasar minyak terus pulih karena para pedagang bertaruh bahwa Amerika Serikat tidak akan jatuh ke dalam resesi, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.
Aksi jual baru-baru ini sangat emosional, dan tampaknya pasar telah tenang, tambah Zernov.
Alasan sebenarnya minyak memantul kembali adalah harapan bahwa krisis perbankan regional dapat diatasi dan mungkin tidak sistemik, menurut Phil Flynn, analis senior di The Price Futures Group.
"Rebound besar pada saham PacWest Bank setelah pemotongan dividen dan kata-kata Warren Buffett pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway 2023, tampaknya membuat pasar tenang," kata Flynn, dikutip dari Xinhua.
Analis Goldman Sachs pada Sabtu (6/5/2023) mengatakan bahwa kekhawatiran atas permintaan jangka pendek dan peningkatan pasokan "berlebihan".
Putaran pemotongan produksi sukarela oleh beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, dimulai bulan ini dan kelompok tersebut mengadakan pertemuan berikutnya pada 4 Juni.
Sebelum itu, angka inflasi harga konsumen AS untuk April akan menjadi fokus pada Rabu (10/5/2023), berpotensi mempengaruhi sikap Fed terhadap keputusan suku bunga di masa mendatang.
Laporan pasar minyak bulanan terbaru OPEC akan dirilis pada Kamis (11/5/2023), akan memberikan pembacaan terbaru tentang prospek permintaan dan pasokan.