Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Nantikan Data Inflasi AS Pekan Ini

Indeks-indeks utama saham Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan (8/5/2023), dengan Dow Jones terkoreksi. Investor masih nantikan rilis data inflasi.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks-indeks utama saham Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (8/5/2023), dengan indeks Dow terkoreksi setelah membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak 6 Januari di sesi sebelumnya, karena investor mengalihkan fokus mereka ke data inflasi utama pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 55,69 poin atau 0,17 persen ke 33.618,69. Indeks S&P 500 naik 1,87 poin atau 0,05 persen ke level 4.138,12. Sementara Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 21,50 poin atau 0,18 persen, menjadi ditutup di 12.256,92.

Hampir sepanjang hari, saham-saham berjuang untuk mendapatkan arah di tengah laba yang mengecewakan dari Tyson Foods dan Catalent dan rebound jangka pendek di saham-saham bank-bank regional.

Saham Catalent Inc jatuh karena produsen obat kontrak itu memperkirakan pendapatan dan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2023, sementara Tyson Foods mengalami kerugian kuartal kedua yang mengejutkan dan penurunan perkiraan pendapatan tahunannya.

Rebound saham-saham pemberi pinjaman regional kehabisan tenaga pada tengah hari, dengan indeks Perbankan Regional KBW jatuh setelah membukukan kinerja satu hari terbaiknya dalam tujuh minggu pada Jumat (5/5/2023).

Perjuangan untuk mendapatkan arah yang lebih jelas muncul setelah reli kuat pada Jumat (5/5/2023), ketika data pekerjaan AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh.

"Setiap kali Anda mengalami hari besar, orang membutuhkan lebih banyak berita baik untuk menjaga pasar tetap naik setiap hari berturut-turut," kata manajer portofolio Moez Kassam dari Anson Funds, dikutip dari Antara.

Sorotan minggu ini akan tertuju pada pembacaan inflasi Departemen Tenaga Kerja pada Rabu (10/5/2023), yang diperkirakan menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) kemungkinan naik 0,4 persen pada April setelah naik 0,1 persen pada Maret.

Harga produsen, klaim pengangguran mingguan, dan data sentimen konsumen semuanya berbaris untuk minggu ini. Data minggu ini akan membantu investor mengukur apakah siklus pengetatan agresif Federal Reserve - termasuk kenaikan 25 basis poin terbaru minggu lalu - membantu meredam inflasi serta apakah kekhawatiran stagflasi ditemukan.

"Gambaran yang lebih besar adalah inflasi akan tetap tinggi lebih lama dan kita sedang menuju resesi," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

"Apakah itu keras atau lunak masih harus dilihat, tetapi sampai ada sesuatu yang menyangkal tesis gambaran yang lebih besar itu, pasar secara keseluruhan akan tetap terikat pada kisaran tertentu,” ungkapnya.

Reli di saham-saham bank regional terbukti berumur pendek, dengan PacWest Bancorp memangkas keuntungan setelah lonjakan sebanyak sekitar 30 persen di awal sesi setelah pemberi pinjaman itu memotong tajam dividen triwulanannya untuk meningkatkan modal.

Saham bank regional anjlok hampir sepanjang minggu lalu di tengah kekhawatiran terkait dengan jatuhnya First Republic Bank.

"Kami telah mengalami beberapa stabilisasi di saham-saham bank pasar menengah hari ini karena orang menyadari harga bergerak berlawanan dengan fundamental sebenarnya," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office.

Saham Kelas B Warren Buffett Berkshire Hathaway Inc menguat setelah membukukan laba kuartal pertama 35,5 miliar dolar AS, didorong oleh keuntungan dari saham seperti Apple. Saham Zscaler Inc naik setelah perusahaan keamanan cloud itu menaikkan perkiraan tahunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper