Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Baja Meningkat, Ini Penyebab Krakatau Steel (KRAS) malah Berbalik Rugi

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I/2023 meskipun mencatatkan kerugian.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I/2023 meskipun mencatatkan kerugian.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I/2023 meskipun mencatatkan kerugian.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencatatkan pertumbuhan penjualan pada kuartal I/2023 meskipun bottom line tertekan selisih kurs yang membuat pencatatan keuangan menjadi rugi dari sebelumnya laba.

Terlepas dari kinerja bottom line yang negatif, BUMN baja ini sejatinya mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 2,04 persen mencatatkan pendapatan US$689,83 juta pada kuartal I/2023 atau setara Rp10,33 triliun dari dari US$675,99 juta per Maret 2022.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel menyampaikan pendapatan KRAS pada kuartal I/2023 ditopang penjualan baja lokal US$576,39 juta, ekspor baja US$33,35 juta, dan sarana infrastruktur US$74,31 juta. Komponen pendapatan tersebut cenderung naik, kecuali ekspor baja yang turun dari US$138,34 juta per Maret 2022.

"Kenaikan pendapatan dipicu oleh kenaikan volume penjualan baja sebesar 10,31 persen menjadi sebesar 611.000 ton dari sebelumnya 554.000 ton, meskipun harga cenderung tertekan di kuartal I/2023," jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (6/5/2023).

Dia menambahkan KRAS terus berupaya menjaga kinerja bisnisnya. Hal ini ditunjukkan dengan capaian laba bruto sebesar US$52,4 juta, EBITDA positif US$29,8 juta serta laba operasi sebesar US$21,9 juta.

Krakatau Steel mencatatkan rugi bersih US$18,26 juta atau sekitar Rp273,52 miliar (estimasi kurs Rp14.977 per dolar AS) pada kuartal I/2023. Rugi bersih itu berbalik dari laba bersih US$26,45 juta per Maret 2022. Torehan ini turut dipengaruhi oleh rugi kurs sebesar US$25,8 juta dari sebelumnya keuntungan kurs US$5,3 juta.

“Kami yakin dan tetap berupaya menjaga kinerja Krakatau Steel makin baik di tiga kuartal selanjutnya. Walaupun secara bottom line Krakatau Steel membukukan rugi periode berjalan sebesar US$19,8 juta, tetapi faktor utamanya berasal dari rugi selisih kurs sebesar US$25,8 juta. Jika rugi selisih kurs yang di luar kontrol kami dihilangkan, maka kerugian di kuartal I/2023 tidak terjadi, artinya Krakatau Steel masih membukukan laba bersih sekitar US$5,9 juta,” kata Tardi dalam siaran pers, Kamis (4/5/2023).

Dari sisi keuangan, Krakatau Steel telah menekan biaya keuangan sebesar 20,96 persen menjadi sebesar US$29,1 juta pada kuartal I/2023 dari semula sebesar US$36,8 juta pada kuartal I/2022.

“Di kuartal I/2023 ini pun Krakatau Steel melakukan pembayaran utang Tranche B senilai Rp2,7 triliun kepada seluruh kreditur perbankan. Sejak restrukturisasi 2019, Krakatau Steel telah membayar utang sebesar Rp10,9 triliun atau sekitar US$718 juta, dari total pokok utang sebesar Rp33,6 triliun,” terangnya.

Selain dari laporan laba rugi, kinerja bisnis juga dapat dilihat dari laporan arus kas. Krakatau Steel menjaga arus kas positif yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar US$85,5 juta pada kuartal pertama 2023 atau naik sebesar 27,66 persen dari semula US$67 juta pada kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper