Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola jaringan ritel Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) berhasil membukukan penjualan yang melampaui pesaing terdekatnya, Indomaret, sepanjang tiga bulan pertama 2023.
Selama kurun Januari—Maret 2023, perusahaan milik pengusaha Djoko Susanto itu mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp26,16 triliun. Realisasi tersebut meningkat 14,22 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp22,90 triliun.
Kenaikan pendapatan Alfamart disumbang oleh pertumbuhan seluruh segmen, terutama segmen makanan yang naik 19,50 persen secara tahunan menjadi Rp18,73 triliun pada kuartal I/2023. Sementara itu, segmen nonmakanan tumbuh 2,79 persen year on year (YoY) dari Rp7,23 triliun menjadi Rp7,43 triliun.
Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih AMRT meningkat 14,80 persen YoY dari Rp675,80 miliar menjadi Rp775,82 miliar.
Meski tidak berstatus sebagai perusahaan terbuka, kinerja Indomaret bisa dilihat dari laporan perusahaan pengelolanya, PT Indomarco Prismatama, yang dikonsolidasikan dalam PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET). Bos Indofood Anthoni Salim tercatat sebagai investor DNET yang menggenggam 25,30 persen saham perusahaan per 31 Maret 2023.
Per Maret 2023, Indomaret mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp25,61 triliun, lebih rendah daripada Alfamart. Kinerja penjualan Indomaret pada kuartal I/2023 merefleksikan pertumbuhan 8,99 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp23,49 triliun.
Baca Juga
Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Indomaret justru terkoreksi 45,17 persen menjadi Rp291,87 miliar daripada Rp532,34 miliar pada kuartal I/2022.
Kinerja cemerlang Alfamart linier dengan ekspansi gerai yang dilakukan perseroan. Corporate Communications GM Alfamart Rani Wijaya sebelumnya menyampaikan sampai akhir Maret 2023, total gerai yang dikelola mencapai 18.004 unit.
Jumlah tersebut bertambah 191 gerai dibandingkan dengan akhir 2022 sebanyak 17.813 toko. Namun, dia tidak memperinci berapa tambahan gerai yang ditargetkan Alfamart tahun ini.
Rani mengatakan ritel format toko kelontong atau minimarket masih memiliki prospek positif pada 2023, seiring dengan berlalunya kondisi pandemi dan kini beralih ke endemi. Pencabutan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga diikuti dengan normalisasi mobilitas masyarakat sehingga berpeluang meningkatkan aktivitas belanja.
“Kami berharap hal ini berbanding lurus pula dengan performa perusahaan. Nilai lebih kami adalah menjadi tempat terdekat masyarakat dalam berbelanja, bahkan bisa menjangkau hingga daerah pelosok sekalipun. Selain itu assortment produk yang kami tawarkan cukup lengkap memenuhi kebutuhan,” kata Rani kepada Bisnis pertengahan April 2023.
Dia mengatakan AMRT menyiapkan Rp3,2 triliun sampai Rp3,5 triliun untuk mengakomodasi ekspansi gerai. Per 31 Maret 2023, arus kas bersih yang dipakai perusahaan untuk aktivitas investasi mencapai Rp1,07 triliun, naik 22,36 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang berjumlah Rp881,79 miliar.