Bisnis.com, JAKARTA — PT Indika Energy Tbk. (UNTR) akan membagikan dividen final sebesar US$73,16 juta atau setara Rp1,08 triliun yang mencerminkan Rp208 per saham. Jadwal cumulative date dividen ini jatuh pada 4 Mei 2023.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), cum dividen INDY di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 4 Mei 2023. Kemudian, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi INDY pada 5 Mei 2023.
Lalu untuk tanggal cum dividen di pasar tunai pada 8 Mei 2023, dan tanggal ex dividen di pasar tunai pada 9 Mei 2023. Selanjutnya, tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 8 Mei 2023, dengan tanggal pembayaran dividen pada 17 Mei 2023.
Sebelumnya, Manajemen INDY dalam keterangan resminya mengatakan apabila memperhitungkan dividen interim sebesar US$40 juta yang telah dibayarkan pada Agustus 2022, INDY membagikan total dividen US$113,2 juta sebagai dividen dari laba bersih.
Jumlah dividen ini kurang lebih 25 persen dari laba bersih INDY tahun buku 2022. Nilai tersebut termasuk dividen interim sebesar US$40 juta yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 30 Agustus 2022.
Dengan demikian, dividen final yang akan dibayarkan sebesar kurang lebih US$73,16 juta untuk 5,2 miliar saham, yang tidak termasuk 7,5 juta saham treasuri.
Baca Juga
Dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per 18 April 2023 sebesar Rp14.773, maka dividen final tunai yang akan dibagikan INDY adalah sebesar Rp207,76 per saham, yang dibulatkan menjadi Rp208 per saham.
Di tahun 2022, INDY mencetak Laba Bersih sebesar US$452,7 juta, dan laba inti sebesar US$521,2 juta. Melalui anak usaha Kideco Jaya Agung (Kideco), INDY mengalokasikan 28 persen dari total produksi untuk kebutuhan dalam negeri atau melebihi ketentuan 25 persen Domestic Market Obligation (DMO).
Pada tahun yang sama, Indika Energy membukukan pendapatan sebesar US$4.33 miliar, atau naik 41,2 persen dibandingkan US$3,06 miliar pada tahun 2021.
Kenaikan Pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual batu bara dengan indeks batu bara Indonesia (ICI) 4 di tahun 2022 menjadi sebesar US$86,1 per ton atau naik 30,7 persen secara tahunan.