Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,2 persen pada sesi I perdagangan Selasa (2/5/2023). Saham BBCA anjlok bersama sejumlah saham BUMN seperti WSKT dan PTBA.
IHSG turun 1,21 persen atau 83,98 poin ke level 6.897,63 pada sesi I pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.824 sampai 6.920 sepanjang sesi.
Tercatat, 189 saham menguat, 356 saham melemah, dan 172 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.706 triliun.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling laris diperdagangkan pagi ini. Namun, saham BBCA terkoreksi 1,66 persen ke level Rp8.900.
Sementara itu, sejumlah saham BUMN tersungkur. Saham TLKM anjlok 2,59 persen, PTBA turun 6,76 persen, dan WSKT anjlok 6,96 persen. Saham BUMN agaknya terimbas sentimen penetapan Direktur Utama Waskita Karya sebagai tersangka korupsi.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan secara teknikal, proyeksi pelemahan lanjutan tersebut diperkuat dengan kondisi Stochastic RSI yang berada di overbought area dan diikuti penyempitan positive slope MACD.
Baca Juga
"Oleh sebab itu, perhatikan support area 6.880-6.900 hari ini," kata Valdy, Selasa (2/5/2023).
Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada pada level 6.980, dengan support di 6.880.
Dari eksternal, lanjut Valdy, pelaku pasar mengantisipasi FOMC The Fed yang akan dilaksanakan pada 4 Mei 2023. The Fed diyakini menjaga laju kenaikan suku bunga di 25 bps.
Dari dalam negeri, Valdy menuturkan pelaku pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 (5/5/2023). Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 4,95 persen yoy pada kuartal I/2023.
Masih dari dalam negeri, pasar juga akan mencermati data inflasi per April 2023 yang akan rilis terlebih dahulu hari ini, Selasa (2/5/2023). Inflasi diperkirakan turun ke 4,36 persen yoy di April 2023 dari 4,97 persen yoy di Maret 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan masih dalam tren menurun pada April 2023.
Inflasi April 2023 tercatat sebesar 4,33 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan April 2022 yakni 3,47 persen yoy. Begitu pula pada Januari dan Februari 2023.
Akan tetapi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, inflasi tahunan April 2023 lebih rendah.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa perkembangan inflasi pada April 2023 dipengaruhi oleh momentum Ramadan dan Idulfitri, serta panen raya padi dan komoditas hortikultura pada periode laporan.
“Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi sebesar 11,96 persen dan ini memberikan andil kepada inflasi di bulan April secara tahunan sebesar 1,45 persen,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (2/5/2023).
Margo melanjutkan, komoditas penyumbang terbesar inflasi tahunan April 2023 yakni bensin dengan andil sebesar 0,91 persen, disusul beras dengan andil sebesar 0,37 persen, dan rokok kretek filter andil 0,21 persen terhadap inflasi tahunan.
Adapun berdasarkan wilayah, dari 90 kota dalam laporan BPS, sebanyak 39 di antaranya mengalami inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan dengan nasional dan 51 kota lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.