Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja mayoritas Grup Mitra Adiperkasa (MAP) mengalami penurunan laba per kuartal I/2023. Padahal baik PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), maupun PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) mencatat pertumbuhan pendapatan pada tiga bulan pertama 2023.
MAPI mampu mencetak pendapatan sebesar Rp7,09 triliun per kuartal I/2023. Angka ini naik 32,33 persen dari Rp5,36 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
Rinciannya, MAPI mencatatkan penjualan eceran dan grosir sebesar Rp7,09 triliun, komisi penjualan konsinyasi sebesar Rp308,84 miliar, serta pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan sebesar Rp26,19 miliar.
Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari MAPI mengalami koreksi 30,62 persen per kuartal I/2023. Laba MAPI mencapai Rp404,55 miliar atau turun dari Rp583,16 miliar dibanding periode sama tahun lalu.
VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan naiknya pendapatan merupakan bentuk dari berkembangnya jangkauan terhadap pelanggan, efisiensi berbasis data, ekspansi berkelanjutan, dan keunggulan operasional.
Selain itu, dia mengatakan pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022. Hal ini mendorong momentum penjualan menguat karena meningkatnya mobilitas masyarakat.
Baca Juga
“Pertumbuhan solid kami di kuartal I/2023 juga dikarenakan oleh efek low base dari kuartal I/2022 karena saat itu masih berada pada tahap awal pemulihan krisis Covid-19, dengan adanya kekhawatiran atas gelombang Omicron yang masih berlangsung,,” ujar Ratih dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (30/4/2023).
Hal serupa juga dialami oleh emiten pengelola jaringan kafe Starbucks dan restoran Subway di Indonesia, yakni MAPB yang mengalami koreksi laba hingga 50,75 persen.
Padahal MAPB mencatatkan penjualan sebesar Rp956,82 miliar per kuartal I/2023, naik 34,83 persen dari Rp709,61 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu.
Penjualan MAPB terdiri dari segmen minuman sebesar Rp571,13 miliar, makanan sebesar Rp325,36 miliar, dan lain-;lainnya sebesar Rp61,33 miliar.
MAPB mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp20,49 miliar. Turun 50,75 persen dari Rp41,62 miliar secara YoY.
Sementara nasib lebih baik dialami oleh anak usaha MAPI, yakni MAPA yang mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan maupun laba.
Emiten yang merupakan induk Sports Station dan Domino's Pizza tersebut membukukan pendapatan Rp2,72 triliun per kuartal I/2023. Naik 42,13 persen dari Rp1,91 triliun secara YoY.
Pendapatan MAPA terdiri dari penjualan eceran sebesar Rp2,29 triliun, dan juga penjualan non-eceran sebesar Rp424,37 miliar.
MAPA mencatatkan laba sebesar Rp273,97 miliar per kuartal I/2023. Naik 62,33 persen dari Rp168,77 miliar secara YoY.
Mengenai kinerja MAPA tersebut, Ratih mengatakan meningkatnya kinerja perseroan tak lepas dari meningkatnya kondisi pasar pasca pencabutan PPKM. Hal ini mendorong tingginya permintaan pelanggan terhadap brand milik MAPA.
"Sebagai upaya untuk dapat menghadirkan brand dan layanan pelanggan yang lebih baik, kami senantiasa meluncurkan gerai-gerai baru. Sejalan dengan visi Perusahaan untuk menghadirkan brand dan layanan terbaik di kawasan ASEAN, kami telah membuka gerai Foot Locker kedua kami di Cebu (Filipina) pada kuartal pertama ini, " kata Ratih.
EMITEN | Pendapatan (Rp dalam miliar) | Laba bersih (Rp dalam miliar) | ||||
Kuartal I/2023 | Kuartal I/2022 | Perubahan (%) | Kuartal I/2023 | Kuartal I/2022 | Perubahan (%) | |
MAPI | 7.462 | 5.633 | 32,47 | 404,55 | 583,16 | -30,62 |
MAPA | 2.724 | 1.916 | 42,13 | 273,97 | 168,77 | 62,33 |
MAPB | 956,82 | 709,61 | 34,83 | 20,49 | 41,62 | -50,75 |