Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berbalik rugi sebesar Rp379 miliar sepanjang kuartal I/2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir Maret 2023, FREN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,77 triliun atau naik 3,57 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar Rp2,67 triliun.
Pendapatan FREN ini didukung oleh pendapatan data senilai Rp2,44 triliun, naik 1,57 persen dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar Rp2,40 triliun. Sementara itu, pendapatan nondata FREN turun 6,19 persen dari Rp69,9 miliar di kuartal I/2022, menjadi Rp65,6 miliar di kuartal I/2023.
Naiknya pendapatan FREN ini turut mengerek beban usaha FREN menjadi Rp2,65 triliun. Beban usaha ini tumbuh 4,25 persen dibanding kuartal I/2022 yang sebesar Rp2,54 triliun.
Peningkatan beban usaha membuat laba usaha entitas Grup Sinar Mas itu susut 9,05 persen menjadi Rp124,1 miliar, dari sebelumnya Rp136,5 miliar.
Selain laba usaha yang turun, FREN juga mengalami rugi investasi dalam saham yang menjadi Rp329,2 miliar, dari untung investasi sebesar Rp31,9 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Hal tersebut membuat FREN mengalami rugi bersih senilai Rp379,9 miliar, berbalik dari laba bersih senilai Rp24,98 miliar di kuartal I/2022.
Sebagaimana diketahui, Smartfren melakukan investasi pada PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo. FREN mencatat sebanyak 18,32 persen kepemilikan saham pada Moratel hingga saat ini, atau sebanyak 4,33 miliar saham.
Secara year to date (YTD), saham portofolio FREN ini bergerak melemah 17,50 persen. Saat ini saham MORA diperdagangkan pada level Rp462 per saham di penutupan perdagangan sesi I, Kamis (27/4/2023), turun dari harga Rp560 per saham pada 2 Januari 2023 lalu.
Adapun hingga akhir Maret 2023, FREN mencatatkan total aset senilai Rp45,75 triliun, turun dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp46,4 triliun.
Jumlah liabilitas FREN turun tipis menjadi Rp30,37 triliun di akhir kuartal I/2023, dari Rp30,7 triliun di akhir 2022. Sementara itu, total ekuitas FREN juga turun dari Rp15,7 triliun di akhir 2022, menjadi Rp15,37 triliun di akhir Maret 2023.