Bisnis.com, JAKARTA — Binance Amerika Serikat mengakhiri perjanjiannya untuk membeli perusahaan broker crypto, Voyager Digital Holdings Ltd. yang tengah berjuang keluar dari kebangkrutan, kurang dari seminggu setelah regulator federal membatalkan upaya mereka untuk menghentikan kesepakatan di pengadilan.
Keputusan pembatalan membeli perusahaan Voyager Digital Holdings Ltd. tersebut diambil setelah intervensi dari berbagai regulator federal dan negara bagian.
Mengutip dari Bloomberg (26/4/2023), dalam pernyataannya Binance US mengatakan bahwa AS tidak memiliki iklim peraturan yang tidak bersahabat dan tidak pasti.
“Iklim peraturan yang tidak bersahabat dan tidak pasti di Amerika Serikat telah memperkenalkan lingkungan operasi yang tidak dapat diprediksi yang berdampak pada seluruh komunitas bisnis Amerika.” jelasnya.
Binance dalam cuitan twitternya mengatakan bahwa walaupun perkembangan tersebut mengecewakan, namun rencana Bab 11 perusahaan memungkinkan distribusi langsung uang tunai dan kripto ke pelanggan melalui platform Voyager.
Namun Binance mengatakan bahwa mereka masih tetap konsisten dengan rencana tersebut. Binance juga akan memberikan banyak informasi mengenai langkah selanjutnya dan apa tindakan yang perlu dilakukan oleh para pelanggan.
Baca Juga
Sebagai catatan, ini adalah kesepakatan kedua yang gagal bagi Voyager untuk keluar dari kebangkrutannya. Sebelumnya, Voyager adalah contoh pertama platform crypto yang coba diselamatkan oleh Sam Bankman-Fried. Namun, setelahnya FTX International bangkrut dan Bankman-Fried ditahan atas tuduhan kriminal.
Pada bulan Desember, Binance kemudian memberikan proposal bernilai Rp14,9 triliun atau US$1 miliar dan akan menghasilkan uang tunai sekitar US$20 juta atau Rp297 miliar untuk kreditur dari perusahaan yang gagal.
Lalu pada hari Selasa (26/4/2023) Binance AS memberitahu Voyager bahwa transaksi tersebut dibatalkan. Dari surat tersebut tidak menjelaskan mengenai alasannya, namun hanya merujuk bagian dari perjanjian yang telah menetapkan 18 April sebagai batas waktu Voyager untuk menutup kesepakatan.
Binance AS sendiri menghadapi berbagai tekanan dari kesepakatan tersebut. Contohnya seperti keberatan dari Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas, Komisi Sekuritas dan Bursa AS, dan Komisi Perdagangan Federal AS.
Regulator Texas menyatakan keprihatinan tentang independensi Binance.US dari Binance.com, raksasa pertukaran crypto global yang dimiliki oleh Changpeng Zhao.
Voyager sendiri mengatakan mungkin mengejar biaya terminasi terbalik yang terutang oleh Binance.US, dalam pengajuan pengadilan. Dalam suratnya sendiri, bursa AS meminta deposit US$10 juta kembali dalam tiga hari.
Menurut catatan pengadilan, Voyager didirikan pada tahun 2018 sebagai platform perdagangan crypto dan berkembang pesat, dimana mencapai puncak 3,5 juta pengguna dan aset cryptocurrency senilai US$6 miliar atau Rp89 triliun.