Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koin BNB Anjlok Usai CEO Binance Changpeng Zao Dituntut CFTC

Koin BNB terpantau anjlok usai Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menuntut CEO Binance Changpeng Zao.
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Aset kripto Binance koin (BNB) terpantau anjlok usai Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mengajukan gugatan terhadap CEO Binance, Changpeng Zao atas dugaan pelanggaran regulasi. 

Berdasarkan data coinmarketcap.com, BNB anjlok hingga 5,93 persen ke posisi US$308,74 per koin dalam 24 jam sedangkan secara akumulasi, BNB telah terjun 7,82 dalam sepekan. Sementara itu kapitalisasi pasar tercatat sebsar US$48,82 miliar. 

Penurunan juga dirasakan oleh koin dengan kapitalisasi terbesar, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang dalam 24 jam telah melemah masing masing 2,61 persen dan 1,26 persen. Hingga pukul 13.45 WIB, Bitcoin berada di posisi US$27.072 per koin dan Ethereum berada di level US$1.732 per koin. 

Terjunnya harga aset kripto terutama Binance coin menyusul kabar CFTC mengajukan tuntutan terhadap bursa kripto Binance, salah satu pendirinya, Changpeng Zhao, dan mantan kepala petugas kepatuhannya, Samuel Lim. 

Melansir pemberitaan CNBC International, CFTC menuduh bahwa Binance secara aktif meminta pengguna AS dan menumbangkan CFTC dan telah mengajukan keluhan tersebut ke Pengadilan Federal Illinois, Chicago. 

Pengajuan tersebut berpotensi menghambat operasi pertukaran dan berpotensi hanya salvo pertama dalam tindakan keras peraturan di bursa kripto terbesar di dunia. pengajuan CFTC meminta pengadilan untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut, termasuk larangan perdagangan dan pendaftaran.

CFTC menuduh bahwa Binance, Zhao, dan Lim melanggar delapan ketentuan inti dari Commodity Exchange Act, termasuk undang-undang yang memerlukan kontrol yang dirancang untuk mencegah dan mendeteksi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Pihak CFTC menuduh bahwa sebagian besar volume perdagangan dan profitabilitas Binance berasal dari permintaan dan akses yang luas ke pelanggan yang berlokasi di Amerika Serikat, yang masuk ke dalam beberapa jenis transaksi spot dan derivatif aset digital yang melibatkan komoditas dalam perdagangan antarnegara bagian AS di platform Binance. 

Pengajuan pengadilan CFTC merupakan tindak lanjut atas laporan CNBC yang menyebut bahwa karyawan Binance mengabaikan kontrol kepatuhan pada bursa di China. Demikian pula, CFTC menuduh bahwa Binance telah menginstruksikan pekerja dan pelanggannya untuk menghindari kontrol ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper