Bisnis.com, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dikabarkan membatalkan penerbitan obligasi wajib konversi (convertible bond) senilai US$500 juta atau setara Rp7,42 triliun karena fokus mengejar target profitabilitas.
Mengutip Bloomberg, Senin (24/4/2023), setelah menurunkan target dana penerbitan convertible bond dari US$1 miliar, GOTO akhirnya membatalkan pembicaraan dengan calon investor. Berdasarkan sumber Bloomberg, perusahaan yang melakukan negosiasi dengan GoTo termasuk BlackRock Inc., firma ekuitas swasta PAG dan anak usaha Bank Dunia, International Finance Corp. (IFC).
Negosiasi tahap awal dengan perusahaan masih aktif tahun ini, karena GoTo menurunkan jumlah dana yang dicari di tengah minat investor dan kebutuhan dana yang berkurang, kata orang-orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi bersifat pribadi. BlackRock termasuk di antara investor yang meneruskan kesepakatan itu.
GOTO dikabarkan memutuskan tidak menjual surat utang karena khawatir akan mengirimkan pesan yang bertentangan kepada investor. GoTo telah memberi tahu investor bahwa kas dan setara kasnya, sebesar Rp29 triliun rupiah cukup untuk mencapai arus kas operasi positif tanpa tambahan dana eksternal.
Seorang juru bicara GoTo menolak mengomentari penggalangan dana tersebut, tetapi mengatakan perusahaan telah membuat kemajuan menuju profitabilitas. PAG juga menolak berkomentar, sementara BlackRock tidak menanggapi permintaan komentar Bloomberg.
Adapun setelah bisa menggalang modal murah selama bertahun-tahun, GoTo dan para kompetitornya di Asia Tenggara,seperti Grab Holdings Ltd. dan Sea Ltd., menyeimbangkan efek pengambilan utang di era kenaikan suku bunga.
Baca Juga
Grab pada Maret 2023 mengatakan telah membayar utang US$600 juta sebelum jatuh tempo pada 2026, sementara Sea membeli kembali sekitar US$800 juta obligasi konversi yang jatuh tempo pada 2026.
Seperti para kompetitornya, GoTo juga mencoba meyakinkan investor tentang potensi keuntungannya setelah sahamnya turun lebih dari 70 persen sejak penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu.
Dalam upaya mengejar profitabilitas, GOTO menerapkan sejumlah cara. Perusahaan telah memangkas 600 karyawan pada bulan lalu, menambah 1.300 posisi yang diberhentikan pada 2022. Perusahaan mengatakan pengurangan tersebut membantu menurunkan biaya tetap bulanan sekitar 20 persen pada Januari dan Februari tahun ini, dan strategi itu juga memangkas pengeluaran pemasaran. Pada Februari 2023, GOTO memajukan target profitabilitasnya setahun.
Pengurangan biaya mengurangi tekanan pada keuangan GoTo, dengan kasnya sekarang dipersiapkan untuk 10-12 kuartal terakhir, kata Nathan Naidu, analis di Bloomberg Intelligence. Posisi tersebut naik dari lima kuartal sebelumnya, dan dibandingkan dengan 17 kuartal di Grab dan 21 kuarta di Sea, menurut Naidu.
Analis Morgan Stanley Mark Goodridge dalan riset 20 Maret 2023 menilai, pengurangan ‘bakar uang' atau cash burn GoTo juga menandakan perusahaan memiliki jalur potensial yang berkelanjutan tanpa perlu pendanaan eksternal.