Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGN (PGAS) Fokus Tingkatkan Penetrasi Pasar pada 2023

PGAS atau PGN akan terus meningkatkan penetrasi pasar guna meningkatkan pertumbuhan kinerja 2023.
PGAS atau PGN akan terus meningkatkan penetrasi pasar guna meningkatkan pertumbuhan kinerja 2023. /PGN
PGAS atau PGN akan terus meningkatkan penetrasi pasar guna meningkatkan pertumbuhan kinerja 2023. /PGN

Bisnis.com, SEMARANG - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN akan terus meningkatkan penetrasi pasar guna meningkatkan pertumbuhan kinerjanya pada 2023.

Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis PGN, menjelaskan perluasan pangsa pasar masih menjadi fokus perusahaan pada 2023 ini.

PGN juga terus berupaya mendapatkan tambahan pasokan gas untuk menjaga kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya baik yang eksisting maupun baru.

“Penetrasi market masih jadi salah satu strategi kami, karena kalau kita bicara pendapatan dari jasa infra itu relatif kecil,” ujar Fadjar saat ditemui di Onshore Receiving Facility (ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok, Semarang, Senin (17/4/2023).

Fadjar melanjutkan, PGN juga tengah menghadapi sejumlah tantangan dalam upayanya meningkatkan jumlah pelanggan dan kinerja keuangannya. Beberapa tantangan tersebut diantaranya adalah kenaikan harga gas yang dibarengi dengan peningkatan produksi dari pemasok K3S.

Di sisi lain, sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) PGN juga dituntut mampu mengoptimalkan margin yang didapat dari sektor bisnis niaga gas oleh para investor dan analis.

“Kami juga harus mampu membuat biaya yang lebih kompetitif tanpa melupakan Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE). Karena HSSE ini menjadi yang utama bagi perusahaan,” imbuhnya.

Adapun, PGAS membukukan kenaikan laba bersih sebesar 7 persen sepanjang 2022. Hal itu sejalan dengan peningkatan pendapatan. PGN mencatatkan pendapatan US$3,56 miliar, naik 17,5 persen year on year (yoy) dari tahun sebelumnya US$3,03 miliar. 

Pendapatan terutama berasal dari penjualan gas ke segmen industri dan komersial senilai US$2,47 miliar, selanjutnya rumah tangga US$19,84 juta, dan SPBG US$2,31 juta. 

PGAS pun mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk senilai US$326,2 juta atau setara Rp4,84 triliun (kurs Rp14.850 per US$). Laba tersebut naik 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper