Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manfaaatkan Lebaran, Garuda Indonesia (GIAA) Berpotensi Raup Rp439,98 Miliar

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menargetkan tambahan pendapatan hingga US$30 juta atau sekitar Rp439,98 miliar.
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pesawat maskapai Garuda Indonesia berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (20/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menargetkan tambahan pendapatan hingga US$30 juta atau sekitar Rp439,98 miliar (kurs jisdor Rp14.666) dari penjualan tiket pada lebaran 2023.

Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra mengatakan perseroan berpotensi memperoleh tambahan pendapatan sekitar US$25 juta sampai US$30 juta atau setara Rp366,65 miliar sampai Rp439,98 miliar melalui penjualan tiket pada lebaran. Adapun rata-rata pendapatan tiket per bulan GIAA mencapai US$150 juta atau setara Rp2,19 triliun.

“Jadi ada tambahan sekitar US$25 juta sampai US$30 juta. Kira-kira seperti itu itu harapan kita dan mudah-mudahan bisa tercapai,” ujar Irfan di Jakarta dikutip Minggu (16/4/2023).

GIAA menyiapkan sejumlah 53 pesawat Garuda dan 45 Citilink untuk penerbangan pada ramadan. Secara total perseroan menyediakan sekitar 1,2 juta tempat duduk sepanjang musim lebaran.

Irfan mengatakan GIAA sedang melakukan peninjauan untuk melakukan penambahan penerbangan melalui mekanisme extra flight. Maskapai plat merah tersebut sudah memperoleh izin untuk sekitar 50 extra flight pada lebaran.

“Kita akan terus memonitor apakah diperlukan penambahan  untuk destinasi-destinasi tertentu,” katanya.

Jakarta-Denpasar menjadi rute yang paling populer jelang lebaran tahun ini. Selain itu, terdapat beberapa destinasi populer lainnya seperti Padang yang sudah terjual habis.

Sementara untuk rute internasional, Singapura menjadi destinasi paling populer setelah Hong Kong dan Kuala Lumpur. 

Adapun GIAA tidak menaikkan maupun menurunkan harga tiket selama musim lebaran. Harga tiket yang diberlakukan adalah sama seperti pada musim lainnya.

Irfan juga mengatakan selama musim lebaran terjadi ketidakseimbangan isian pesawat. Sebagai contoh penerbangan keluar Jakarta cenderung penuh, sedangkan masuk ke Jakarta cenderung kosong selama hari raya.

Hal tersebut berlaku terbalik setelah hari raya sehingga penerbangan menuju Jakarta cenderung penuh dan keluar Jakarta cenderung kosong. GIAA mengantisipasi hal ini dengan memberikan promo tiket untuk arus yang berlawanan dengan mudik.

“Sederhananya sebenarnya adalah diskon itu berlaku sebelum lebaran untuk ke Jakarta dan setelah lebaran dari Jakarta,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper