Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Lagi, Dolar AS Makin Terpuruk

Harga emas mendapatkan momentum penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS setelah rilis data inflasi AS.
Harga emas mendapatkan momentum penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS setelah rilis data inflasi AS. /Freepik
Harga emas mendapatkan momentum penguatan seiring dengan pelemahan dolar AS setelah rilis data inflasi AS. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (13/4/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut.

Harga emas memperkuat cengkeramannya di atas level psikologis US$2.000, karena greenback melemah setelah indeks harga produsen AS turun paling besar dalam hampir tiga tahun bulan lalu.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange melonjak US$30,40 atau 1,50 persen menjadi ditutup pada US$2.055,30 AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.063,40 d, kurang 16 dolar AS dari tertinggi sepanjang masa 2.080 dolar AS pada Agustus 2020, mengutip Antara.

Dolar jatuh ke level terendah dua bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis (13/4) setelah harga produsen AS secara tak terduga merosot pada Maret, meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (13/4) bahwa indeks harga produsen (IHP) AS turun 0,5 persen pada Maret, lebih baik dari yang diperkirakan. Tingkat IHP tahunan turun menjadi 2,7 persen dari revisi 4,9 persen bulan sebelumnya.

Harga grosir AS mencatat penurunan terbesar dalam hampir tiga tahun, bersama dengan indeks harga konsumen yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis Rabu (12/4), menunjukkan bahwa inflasi AS turun.

Inflasi yang lebih rendah memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin menunda kenaikan suku bunga pada pertemuan Mei, yang dianggap bullish untuk emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (13/4) bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran negara itu naik 11.000 ke penyesuaian musiman 239.000 untuk pekan yang berakhir 8 April, lebih lanjut mendukung emas.

"Ini bisa menjadi momen bagi emas (dalam dolar) untuk membuat rekor tertinggi," kata Ed Moya, analis platform perdagangan daring OANDA.

"Jika emas dapat reli di atas rekor saat ini, mungkin tidak akan banyak kesulitan untuk menargetkan level 2.100 dolar AS," katanya lagi.

Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan harga emas nampak naik di awal sesi Kamis (13/4/2023), melanjutkan penguatan semalam, seiring redanya tingkat inflasi di AS.

Laporan Consumer Price Index (CPI) bulanan AS yang dirilis semalam turun menjadi 0,1 persen, dari sebelumnya 0,4 persen. Hasil yang bahkan lebih rendah dari ekspektasi tersebut meningkatkan ekspektasi inflasi yang makin turun di AS dan dapat menekan peluang kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper