Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulia Boga Raya (KEJU) Incar Pertumbuhan Konservatif pada 2023

2023 dinilai bakal menjadi tahun yang masih cukup menantang bagi Mulia Boga Raya (KEJU).
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen keju cheddar merek Prochiz PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) menargetkan pertumbuhan kinerja satu digit pada 2023. Pertumbuhan konservatif dibidik KEJU di tengah tren perubahan pola konsumsi masyarakat.

“Kami menargetkan pada 2023 tidak terlalu tinggi. Kami ingin bisa di atas 10 persen. Namun dengan kondisi sekarang itu menjadi target stretch yang kami tetapkan. Realistisnya tidak di double digit,” kata Direktur Mulia Boga Raya Peter Wiradjaja, Rabu (12/4/2023).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mulia Boga Raya Paulus Tedjosutikno mengakui bahwa 2023 bakal menjadi tahun yang masih cukup menantang bagi KEJU. Perseroan masih mengamati dampak perubahan perilaku konsumen seiring dengan berakhirnya status pandemi terhadap konsumsi produk keju.

“Kami masih mengamati tren kembalinya aktivitas masyarakat dari masa pandemi ke endemi. Kami mengamati apa mereka menggunakan uangnya untuk berbelanja atau tidak ke produk yang berkaitan dengan memasak mengingat makin banyak aktivitas makan di luar,” kata Paulus.

Penjualan KEJU cenderung stagnan pada 2022 dibandingkan dengan 2021 di kisaran Rp1,04 triliun atau tumbuh 0,2 persen secara tahunan. Pada saat yang sama, volume penjualan KEJU tercatat naik 10 persen pada 2022. KEJU juga berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan pangsa pada 2022 sebesar 42 persen.

Adapun kontribusi penjualan terbesar pada 2022 berasal dari produk keju blok yakni sekitar 80,56 persen dari total penjualan keseluruhan. Sementara itu, kategori keju lembaran memberikan kontribusi sebesar 16,5 persen.

Dibandingkan dengan penjualan 2021, penjualan keju blok tercatat mengalami penurunan sebesar 4,5 persen, sedangkan penjualan keju lembaran mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen dibandingkan dengan 2021.

Berdasarkan segmen geografis, mayoritas penjualan menyasar pasar domestik yakni sebesar 91,5 persen, turun 2,1 persen daripada 2021. Meski demikian, kontribusi penjualan ekspor tercatat naik menjadi 8,5 persen.

Untuk 2023, KEJU bakal menganggarkan belanja modal sebesar Rp20 miliar. Alokasi ini akan digunakan untuk peningkatan produktivitas dan infrastruktur dalam rangka efisiensi mengurangi tekanan biaya bahan baku dan kemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper