Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.885 per Dolar AS

Rupiah ditutup menguat di hadapan dolar AS ke Rp14.885 saat mayoritas mata uang Asia alami pelemahan.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah ditutup menguat seiring dengan pelemahan dolar AS pada akhir perdagangan Selasa (11/4/2023), saat sejumlah mata uang Asia lainnya alami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, Selasa (11/4/2023), mata uang Garuda ditutup menguat 16,5 poin atau 0,11 persen ke Rp14.885 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,41 persen ke 102,16.

Sejumlah mata uang di Asia yang juga mengalami penguatan hanya baht Thailang yang menguat 0,60 persen, dan yen Jepang menguat 0,40 persen. Sementara itu, mata uang lainnya masih dalam pelemahan.

Dolar Taiwan misalnya, melemah 0,15 persen, won Korea Selatan melemah 0,17 persen, peso Filipina melemah 0,91 persen, rupee Undia melemah 0,17 persen, dan yuan China melemah 0,01 persen.

Direktur PT Lba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS tergelincir lebih rendah pada perdagangan Selasa, di tengah ketidakpastian atas jalur siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve di masa mendatang.

Laporan pekerjaan resmi pada Jumat, memberikan dorongan pada greenback karena menunjukkan pasar tenaga kerja yang tangguh, dengan nonfarm payrolls meningkat sebesar 236.000 pekerjaan bulan lalu, mendorong tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen.

Kekuatan ini menunjukkan bahwa The Fed memiliki ruang untuk terus menaikkan suku bunga ketika para pembuat kebijakan bertemu pada bulan Mei mendatang, tetapi kontras dengan data yang lebih lemah yang dirilis awal pekan lalu yang menunjukkan lowongan pekerjaan AS turun ke level terendah dalam hampir dua tahun pada Februari.

“Ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin lagi di bulan Mei sekarang berada di sekitar 70 persen, naik dari sekitar 50 persen pekan lalu. Hal ini membawa fokus tepat pada data inflasi hari Rabu serta risalah pertemuan Fed pada Maret karena para pedagang mencari petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter di masa mendatang,” katanya dalam riset, Selasa (11/4/2023).

Dari sisi internal, sejumlah ekonom memperkirakan posisi cadangan devisa hingga akhir 2023 dapat mencapai kisaran US$135 miliar – US$155 miliar, dibandingkan US$137,2 miliar pada 2022. Penyebab utama adalah penurunan harga komoditas yang lebih bertahap dan implementasi instrumen DHE Forex TD untuk mencegah penempatan aset keluar negeri.

Hingga Maret 2023, terjadi penempatan sekitar US$294,75 juta, sebagian besar pada tenor 1 bulan, pada instrumen TD DHE Forex yang difasilitasi di Bank Indonesia. Sedangkan, terdapat penempatan US$69,25 juta, dengan kecenderungan bergeser ke tenor yang lebih panjang atau tenor 3 bulan pada April 2023.

“Hal tersebut dapat mendukung nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama periode ketidakpastian global yang tinggi apalagi dibarengi dengan kebangkrutan bank di AS dan Eropa, akhir-akhir ini yang membuat the Fed harus kembali mengurungkan niatnya untuk menaikan suku bunga yang agresif,” jelas Ibrahim.

Di sisi lain, pasar juga masih mengantisipasi kenaikan suku bunga FFR (Fed Funds Rate) pada Mei 2023 Mei dan aksi wait and see investor di tengah tahun politik Indonesia, khususnya pada paruh kedua 2023.

Oleh karena itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada akhir tahun 2023 diperkirakan akan berada di kisaran Rp15.000 per dolar AS. Adapun, untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.850- Rp14.900 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper