Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mengalami penurunan laba bersih hingga 98,38 persen menjadi US$1,75 juta atau setara Rp26,28 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$109,11 juta (kurs jisdor Rp14.943).
Penurunan laba tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan. BRPT membukukan pendapatan menurun 6,03 persen menjadi US$2,96 miliar atau sebesar Rp44,24 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat US$3,15 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Senin (10/4/2023), pendapatan BRPT tersebut didominasi oleh pasar lokal petrokimia sebesar US$ 1,93 miliar, listrik sebesar US$259,60 juta, sewa energi sebesar US$153,17 juta, uap senilai US$112,14 juta, sewa pembiayaan senilai US$41,28 juta dan carbon credit sebesar US$3,57 juta.
Sementara itu pasar ekspor petrokimia sebesar US$438,38 juta. Penurunan laba diperparah dengan kenaikan beban pokok sebesar 6,11 persen menjadi US$2,51 miliar senilai Rp37,58 triliun dari US$2,37 miliar di tahun sebelumnya.
Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$445,67 juta, turun 43,21 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$784,85 juta. Laba bersih BRPT turun hingga 98,38 persen menjadi US$1,75 juta atau setara Rp26,28 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$109,11 juta.
Kemudian laba per saham tercatat US$0,00002 turun dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$40,00117.
Baca Juga
Sementara itu, BRPT memiliki total kewajiban sebesar US$5,52 miliar dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$4,74 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$778,62 juta. Kemudian ekuitas tercatat sebesar US$3,72 miliar.
BRPT juga mencatatkan mencatatkan aset sebesar US$9,25 miliar. Angka ini naik tipis dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$9,24 miliar.
Sementara itu pada penutupan perdagangan sesi I turun 1,29 persen ke posisi Rp765 per saham. Sepanjang perdagangan BRPT bergerak di rentang Rp765 hingga Rp780 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp71,72 triliun dengan volume transaksi sebesar 13,33 juta dengan nilai Rp10,34 miliar.