Bisnis.com, JAKARTA - Porsi saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan meningkat di Telkomsel, setelah rencana pemisahan IndiHome. Hal itu bertujuan adanya merger antara Telkomsel dan IndiHome.
Telkom telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023 (Perjanjian Pemisahan Bersyarat). Hal itu sehubungan dengan rencana Telkom untuk melakukan suatu restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis yang akan dilakukan melalui pemisahan tidak murni (spin off) atas segmen usaha IndiHome.
Bersamaan dengan Rencana Pemisahan, pemegang saham lain dari Telkomsel yaitu Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) juga memutuskan untuk turut melakukan penyertaan modal dengan melakukan setoran secara tunai kepada Telkomsel dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama dengan yang dijadikan acuan pada saat Telkom melakukan Pemisahan yaitu sebesar Rp2,71 triliun.
Setelah pemisahan, perincian porsi saham Telkomsel ialah Telkom 69,9 persen dan Singtel 30,1 persen, dari sebelumnya masing-masing 65 persen dan 35 persen.
"Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, Telkom dan Telkomsel akan menandatangani suatu akta pemisahan," jelas VP Investor Relations Telkom Edwin Sebayang dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).
IndiHome memiliki sejumlah layanan, yakni internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi), internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT), dan layanan digital (digital services).
Baca Juga
"Berdasarkan Perjanjian Pemisahan Bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp58.249.920.571.200 (Rp58,24 triliun)," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/4/2023).
Sebagai bagian dari Rencana Pemisahan ini, Telkom dan Telkomsel juga telah menandatangani beberapa perjanjian komersial lain yang terkait, yaitu suatu Wholesale Agreement terkait dengan penyediaan infrastruktur, TSA 1 terkait dengan penyediaan layanan fixed broadband core dan TSA 2 terkait dengan penyediaan layanan IT system (Transaksi Terkait).
Tujuan dilakukannya Rencana Pemisahan adalah untuk mempertahankan daya saing dan keunggulan Grup Telkom dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi Indonesia.
Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, Telkom berencana untuk menggabungkan layanan fixed broadband dan mobile broadband (selular) ke dalam satu entitas bisnis melalui Rencana Pemisahan kepada Telkomsel. Selain itu, Rencana Pemisahan diharapkan juga dapat mengakselerasi proses pemerataan layanan broadband bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.