Bisnis.com, JAKARTA – PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA), menerima fasilitas kredit dari sembilan bank melalui skema pinjaman sindikasi sebesar Rp750 miliar.
Direktur Radana Bhaskara Finance Milokevin Wendiady menyatakan fasilitas kredit dari pinjaman sindikasi akan disalurkan kepada nasabah yang membutuhkan dukungan untuk keperluan alat berat. “Kami tidak akan berhenti untuk terus bertumbuh setelah kerjasama ini dan kami akan mempertahankan strategi bisnis kami sepanjang tahun 2023,” ungkapnya, Rabu (5/4/2023).
Sebagai informasi Permata Bank bertindak sebagai Mandated Lead Arranger & Bookrunner. Terdapat 9 bank yang ikut serta dalam Pinjaman Sindikasi tersebut yaitu Permata Bank, Bank Woori, Bank Papua, Bank Sulselbar, Bank Maspion, Bank KB Bukopin, Bank Jatim, Bank Mayapada, dan Bank CTBC Indonesia.
Fasilitas kredit dari pinjaman sindikasi akan digunakan khusus untuk produk Pembiayaan Berbasis Aset (ABF). Milokevin menyebutkan pada 2023, HDFA akan fokus pada penguatan pendanaan, memperluas pasar produk, dan meningkatkan kemampuan layanannya. Strategi penjualan HDFA untuk produk ABF difokuskan pada Dealer Approach dan Key Account Approach.
HDFA juga berencana melakukan pembiayaan yang lebih luas dan berencana membuka ceruk pasar baru untuk merebut segmen Pembiayaan Investasi dengan underlying aset.
Direktur Radana Bhaskara Finance Rizalsyah Riezky mengatakan fasilitas kredit dari pinjaman sindikasi akan segera disalurkan kepada nasabah di beberapa sektor, seperti pertambangan, konstruksi, agro, dan lainnya.
Baca Juga
Pada 2022, HDFA mencatatkan pertumbuhan Pendapatan hingga mencapai Rp199 Miliar, tumbuh 29 persen YoY. Kemudian beban operasional turun sebesar 11 persen YoY atau tercatat sebesar Rp67 Miliar. Dari sisi bottom line, laba bersih meningkat menjadi Rp43,6 Miliar atau melonjak menjadi 26 persen YoY dikarenakan pendapatan yang lebih tinggi dari pinjaman produktif dengan efisiensi biaya operasional.
“Meskipun persaingan semakin ketat, kinerja keuangan HDFA tetap tumbuh seiring dengan pertumbuhan industri multifinance. Kami berhasil mencatatkan pendapatan yang tumbuh 29 persen YoY dan laba bersih tumbuh 26 persen YoY, dengan NPF yang masih jauh di bawah rata-rata industri dimana NPF Industri sepanjang 2022 sebesar 2,58 persen,” pungkasnya.