Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham ADRO, CUAN hingga INDY Membara

Sebanyak 146 saham menghijau, 67 saham melemah, dan 248 saham stagnan pada pembukaan IHSG hari ini.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (4/4/2023) di zona hijau dengan penguatan 0,26 persen ke level 6.844,72 melanjutkan kenaikan pada Senin kemarin (3/4/2023).

IHSG sempat bergerak ke posisi tertinggi 6.848,33 sesaat setelah pembukaan, sementara posisi terendah di 6.839,49. Sebanyak 146 saham menghijau, 67 saham melemah, dan 248 saham di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya sesaat setelah pembukaan.

Mayoritas indeks sektoral mengawali pembukaan di zona hijau dengan kenaikan tertinggi pada sektor energi yang menguat 1,08 persen. Saham-saham di sektor ini yang menguat paling tinggi mencakup CUAN sebesar 3,70 persen, INDY naik 3,69 persen, dan ADRO naik 3,06 persen sampai pukul 09.03 WIB.

Kemudian sektor teknologi menyusul dengan kenaikan 0,50 persen, sektor transportasi menguat 0,39 persen, dan industri naik 0,33 persen.

Meski demikian, sektor finansial terpantau masih di zona merah dengan pelemahan 0,11 persen pada pembukaan.

Saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau berada di berbagai posisi pada awal perdagangan. Terpantau UNVR dan BBCA terkoreksi paling dalam dengan penurunan sebesar 0,70 persen dan 0,53 persen.

Sementara itu, kenaikan tertinggi terjadi pada saham BYAN dan TLKM, masing-masing naik 2,15 persen dan 0,25 persen.

Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan IHSG berpotensi menutup gap ke 6.760 jika breaklow 6.780 pada perdagangan hari ini. Adapun resistance indeks berada di 6.850 dan support terdekat di 6.780.

Beberapa sentimen yang menyelimuti pasar pada perdagangan hari ini adalah data China Caixin Manufacturing PMI yang turun ke 50 pada Maret 2023, dari 51,6 pada Februari 2023. Meski turun, kondisi tersebut menunjukkan sektor manufaktur China masih berada di kondisi ekspansif. 

Sementara itu dari dalam negeri, inflasi melambat lebih dalam dari perkiraan ke 4,97 persen YoY pada Maret 2023 dari 5,47 persen YoY pada Februari 2023.

“Kondisi ini dapat menjadi modal yang bagus dalam menghadapi potensi kenaikan inflasi menjelang Hari Raya Idulfitri. Kondisi inflasi diperkirakan relatif stabil,” tulis Phintraco.

Masih dari dalam negeri, Indeks Manufaktur Indonesia naik ke 51,9 pada Maret 2023 dari 51,2 pada Februari 2023. 

Secara teknikal, Phintraco menyebutkan mayoritas emiten sudah di overbought area. Sehingga pelaku pasar disarankan memperhatikan peluang buy on support di beberapa emiten seperti BBRI, SMGR, MIKA, ICBP dan INDF pada Selasa (4/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper