Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti (PPRO) Targetkan Marketing Sales Rp1,4 Triliun pada 2023

PT PP Properti Tbk. (PPRO) tergetkan marekting sales Rp1,4 triliun pada 2023. Angka ini naik 47 persen dibandingkan marektig sales 2022 sebesar Rp950 miliar.
Topping of Ceremony  Louvin Apartement yang dibangun PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (18/3/2023). /Bisnis
Topping of Ceremony Louvin Apartement yang dibangun PT PP Properti Tbk. (PPRO) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (18/3/2023). /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi pelat merah, PT PP Properti Tbk. (PPRO) menargetkan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp1,4 triliun pada 2023. Adapun marketing sales PPRO mencapai Rp950 miliar sepanjang 2022.

VP of Corporate Secretary PP Properti Ikhwan Putra mengatakan perseroan memasang target marketing sales sebesar Rp1,4 triliun pada 2023. Selain itu, penjualan juga sudah mencapai 15 persen dari target pada kuartal I/2023.

Dia mengatakan langkah Bank Indonesia (BI) yang menahan kenaikan suku bunga diharapkan dapat meningkatkan permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun Kredit Pemilikan Apartemen). Hal ini lantas akan berdampak terhadap peningkatan penjualan pada sektor properti.

“Saat ini perseroan masih optimis dengan target yang ditetapkan,” ujar Ikhwan kepada Bisnis, Selasa (4/4/2023).

Dalam situasi terjadi kenaikan suku bunga, maka PPRO akan melakukan penyesuaian baik dari sisi diskon maupun kemudahan untuk membeli hunian. Selain itu, dia tidak menampik adanya kemungkinan untuk meningkatkan harga jual sesuai dengan daya serap pasar.

“Jika nanti terdapat penambahan bunga dari peningkatan suku bunga nanti kami juga akan menyesuaikan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan untuk proyek apartemen segmen menengah dan menengah ke bawah masih akan mendominasi pasokan di Jabodetabek sepanjang 2023. Dia pun meyakini transaksi penjualan masih akan didominasi oleh proyek-proyek yang ada.

Dia juga memperkirakan tingkat hunian dapat terus meningkat ke level 59 persen seiring dengan kembalinya aktivitas kuliah dan kerja normal sejak semester II/2022. Terlebih lagi pemerintah juga telah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, PPRO mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,7 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat 97,65 persen dari Rp862,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan usaha PPRO terdiri dari penjualan real estat, dan pendapatan properti. Adapun penjualan real estat terdiri dari segmen apartemen, dan tanah. Sementara pendapatan properti terdiri dari hotel, biaya layanan penyewa, dan sewa.

Secara rinci penjualan apartemen meningkat 99,99 persen menjadi Rp1,5 triliun. Kemudian penjualan tanah meningkat 56,72 persen menjadi Rp7,48 miliar.

Selain itu, pendapatan dari segmen hotel meningkat 115 persen menjadi Rp141,51 miliar, biaya layanan penyewa meningkat 19,97 persen menjadi Rp32,07 miliar, dan sewa meningkat 50,85 persen menjadi Rp20,58 miliar.

PPRO mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp19,94 miliar sepanjang 2022. Nilai tersebut menurun 2,04 persen dari Rp20,35 miliar pada 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper