Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah hari ini berpeluang diwarnai fluktuasi dolar AS di tengah lonjakan harga minyak akibat keputusan secara mendadak OPEC+ untuk memangkas produksi. Rupiah juga akan terpengaruh data inflasi Indonesia untuk Maret 2023 yang dirilis hari ini.
Harga minyak melonjak pada Senin (3/4/2023) setelah Arab Saudi dan produsen minyak OPEC+ lainnya mengumumkan pengurangan produksi lebih dari 1 juta barel per hari, yang berpotensi mengancam inflasi global.
Mengutip data Bloomberg, pada 08.30 WIB, minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 5,10 persen ke posisi US$79,53 per barel, sementara minyak Brent naik 5,03 persen ke level US$83,91 per barel.
Keputusan OPEC+ juga membuat Goldman Sachs menaikkan perkiraannya untuk Brent menjadi US$95 per barel pada akhir 2023 dan menjadi US$100 untuk tahun 2024.
Adapun akhir pekan lalu, mata uang rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Salah satu sentimen yang memengaruhi adalah data PMI manufaktur Tiongkok.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan data PMI Manufaktur Tiongkok terbaru lebih tinggi dari ekspektasi, dan membawa risk appetite yang lebih tinggi di pasar Asia. PMI Manufaktur Tiongkok tercatat 51,9, lebih tinggi dari ekspektasi 51,6, meskipun masih lebih rendah dari periode sebelumnya 52,6.
Baca Juga
"Data tersebut mengimplikasikan bahwa perlambatan ekonomi Tiongkok tidak sesignifikan yang diperkirakan. Sebagai hasil dari sentimen tersebut, mayoritas mata uang Asia diperdagangkan menguat terhadap dolar AS," jelasnya kepada Bisnis, Senin (3/4/2023).
Sepanjang minggu lalu, kata Josua, rupiah memimpin pasar Asia dan terapresiasi sebesar 1,07 persen secara mingguan. Hari ini, Badan Pusat Statistik akan merilis data inflasi Indonesia. Josua memperkirakan bahwa inflasi tahunan akan menurun menjadi 4,97 persen yoy dari sebelumnya 5,47 persen yoy seiring dengan perlambatan inflasi inti menjadi 2,98 persen yoy.
"Rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp14.900-Rp15.050 per dolar AS," jelasnya.
Rupiah ditutup naik 24,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.971 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,14 persen ke level 102,645.
Rupiah menguat 0,16 persen atau 24,50 poin ke Rp14.971 per dolar AS pada 15.53 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,21 persen atau 0,22 poin ke 102,72.
Rupiah menguat tipis 0,01 persen atau 1 poin ke level Rp14.994,50 per dolar AS pada 11.00 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,50 persen atau 0,53 poin ke 103,03.
Rupiah dibuka melemah 0,08 persen atau 12 poin ke Rp15.007,50 per dolar AS pada awal perdagangan.
Indeks dolar AS terpantau menguat 0,37 persen atau 0,38 poin ke 102,89.