Bisnis.com, JAKARTA — Emiten portofolio investasi Grup Astra PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) melaporkan penurunan laba bersih hingga 70 persen sepanjang 2022. Pendapatan neto yang lebih rendah pada 2022 menjadi salah satu pemicu penurunan tersebut.
Hingga pengujung Desember 2022, HEAL hanya mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp298,59 miliar. Capaian itu merefleksikan penurunan sebesar 70,01 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai Rp995,97 miliar.
Kinerja bottom line HEAL sejalan dengan performa pendapatan bersihnya yang terkoreksi 16,47 persen sepanjang 2022, dari Rp5,86 triliun pada 2021 menjadi Rp4,90 triliun pada 2022.
Segmen rawat inap dan rawat jalan kompak mengalami penurunan, masing-masing sebesar 30,92 persen secara year-on-year (YoY) dan 17,30 persen YoY.
Ketika pendapatan bersihnya turun, pengelola rumah sakit Hermina itu justru harus membukukan kenaikan beban pokok pendapatan. Pos ini meningkat 9,91 persen secara tahunan sehingga menjadi rp3,19 triliun, dari Rp2,90 pada 2021. Akibatnya, laba bruto HEAL ambles 42,35 persen YoY.
HEAL sejatinya mampu menekan beban usaha sebesar 2,90 persen YoY menjadi Rp1,19 triliun pada 2022 dibandingkan dengan Rp1,22 triliun pada 2021. Meski demikian, laba usaha HEAL tetap turun 66,74 persen YoY menjadi Rp587,37 miliar.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, PT Astra International Tbk. (ASII) menggenggam 1,11 miliar saham HEAL yang setara dengan 7,42 persen per 28 Februari 2023. Dalam laporan keuangannya per 31 Desember 2022, ASII melaporkan bahwa nilai wajar investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan HEAL mengalami rugi sebesar Rp1,54 triliun.