Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Dunia Lanjutkan Reli Tersengat Pemutusan Pasokan Irak

Harga minyak mentah kembali melambung akibat risiko gangguan pasokan dari Kurdistan, Irak saat para pedagang menunggu data stok bahan bakar AS.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah kembali melambung akibat risiko gangguan pasokan dari Kurdistan, Irak saat para pedagang menunggu data stok bahan bakar AS.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei bertambah 0,54 persen ke US$73,20 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 0,68 persen menjadi US$78,65 per barel di London ICE Futures Exchange.

Pada Senin (27/3/2023), harga minyak naik lebih dari tiga dolar AS setelah Irak terpaksa menghentikan ekspor sekitar 450.000 barel per hari (bph) dari wilayah Kurdistan utara melalui Turki setelah keputusan arbitrase mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.

"Hilangnya minyak Irak utara ini merupakan masalah bagi pasar, dan saya pikir itu diremehkan," kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York dikutip dari Antara, Rabu (29/3/2023).

Barclays mengatakan setiap penghentian ekspor Kurdi yang berlarut-larut sampai akhir tahun akan menyiratkan kenaikan tiga dolar AS per barel dari perkiraan harga Brent bank sebesar US$92 per barel untuk tahun 2023.

Pengumuman Senin (27/3/2023) bahwa First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi simpanan dan pinjaman dari Silicon Valley Bank yang gagal memberi harapan untuk sektor ini dan mengirim saham bank Eropa lebih tinggi.

"Kekhawatiran atas masalah perbankan telah mereda untuk sementara menghilangkan ekspektasi resesi," kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.

Dolar AS yang lebih lemah, yang membuat minyak lebih murah bagi pembeli internasional, juga mengangkat harga minyak mentah, tambah Ritterbusch. Harga minyak diperkirakan akan mendapat dukungan lanjutan dari tanda-tanda pemulihan permintaan di China.

Impor minyak mentah China diperkirakan akan meningkat sebesar 6,2 persen pada 2023 menjadi 540 juta ton, perkiraan tahunan oleh unit penelitian China National Petroleum Corp menunjukkan pada Senin (27/3/2023).

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Selasa (28/3/2023) mengatakan Rusia perlu fokus pada peningkatan ekspor energi ke apa yang disebut negara-negara bersahabat dan mencatat bahwa pasokan minyak Rusia ke India mencatat lonjakan 22 kali lipat tahun lalu.

Stok minyak mentah AS diperkirakan meningkat sekitar 200.000 barel pekan lalu, jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin (27/3/2023), tetapi para analis mengatakan produk seperti bensin bisa turun.Badan Informasi Energi AS akan merilis laporan status perminyakan mingguannya pada Rabu pukul 10.30 waktu setempat (14.30 GMT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper