Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Matahari (LPPF) Revisi Nilai Maksimum Buyback Saham dari Rp1 triliun Jadi Rp200 Miliar

Matahari Department Store (LPPF) merevisi nilai maksimum pembelian kembali saham publik atau buyback menjadi Rp200 miliar dari sebelumnya Rp1 triliun.
Gerai baru PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)/Dok.Perusahaan
Gerai baru PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)/Dok.Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) merevisi nilai maksimum pembelian kembali saham publik atau buyback menjadi Rp200 miliar. Matahari sebelumnya berencana melakukan buyback dengan nilai jumbo Rp1 triliun.

“Jumlah biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan buyback adalah maksimal sebesar Rp200 miliar, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian kembali saham,” tulis Direksi Matahari dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (28/3/2023).

Dalam informasi yang dirilis pada 10 Maret 2023, LPPF menyatakan pembelian kembali saham akan dibatasi dengan harga maksimal Rp7.900 per saham sesuai dengan ketentuan dalam POJK 30/2017.

Pembelian kembali saham akan menyasar sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan dan akan dilakukan pada Saham Seri C. Untuk memuluskan rencana tersebut, LPPF akan meminta restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang rencananya akan digelar pada Rabu, 29 Maret 2023.

Pelaksanaan pembelian kembali saham akan dilaksanakan paling lama 18 bulan terhitung sejak hari diselenggarakannya RUPST.

“Pelaksanaan buyback saham akan paling lama 18 bulan terhitung sejak hari diselenggarakannya RUPST,” tulis manajemen LPPF.

Matahari Department Store mengemukakan pelaksanaan buyback merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham LPPF. Dengan demikian, LPPF memiliki fleksibilitas dalam mengelola modal untuk mencapai struktur yang lebih efisien.

Manajemen LPPF juga meyakini aksi pembelian kembali tidak akan berpengaruh pada kinerja pendapatan maupun aktivitas pembiayaan.

“Kami berharap tidak akan terjadi penurunan pendapatan yang signifikan akibat dari pelaksanaan buyback tersebut dan tidak berdampak signifikan terhadap biaya pembiayaan perseroan,” tulis Matahari.

Aksi buyback sendiri diperkirakan akan berdampak pada kinerja laba per saham LPPF. Manajemen mencatat laba bersih per saham per 31 Desember 2022 sebesar Rp582. Sementara itu proforma laba bersih per saham apabila buyback dilaksanakan dalam jumlah maksimum adalah sebesar Rp675.

Pelaksanaan pembelian kembali saham juga diharapkan tidak memengaruhi kegiatan usaha dan operasional LPPF karena telah memiliki modal kerja yang cukup untuk menjalankan kegiatan usaha. Pada penutupan perdagangan Senin (27/3/2023), saham LPPF terpantau parkir di Rp4.780. Harga tersebut juga mencerminkan kenaikan sebesar 2,80 persen dari posisi awal 2023 yang saat itu berada di Rp4.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper