Bisnis.com, JAKARTA - Emiten menara Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) mencatat peningkatan kinerja sepanjang 2022, dengan pendapatan naik menjadi Rp11 triliun. Lalu, bagaimana rekomendasi sahamnya?
Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan berdasarkan hasil kinerja TOWR, perusahaan induk dari Protelindo dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR) ini memiliki sentimen positif melalui anak usahanya, PT iForte yang bekerja sama dengan penyedia jaringan ATM Independen (ATMI) untuk mengembangkan bisnis infrastruktur keuangan digital.
“Apalagi kita tahu TOWR merupakan salah satu bagian bisnis grup Djarum yang juga memiliki BBCA, sehingga bisnis TOWR ini diharapkan bisa berkolaborasi dengan ekosistem Bank BCA. Dengan kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan profitabilitas TOWR di masa depan,” ujar Cheril kepada Bisnis, Senin (27/3/2023).
Namun, lanjut Cheril, di tengah tren kenaikan suku bunga TOWR memiliki porsi utang floating rate yang relatif besar. Dia menyebut hal ini bisa meningkatkan beban keuangan TOWR di masa depan.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis melihat konsolidasi SUPR ke TOWR mulai terlihat pada kinerja sepanjang 2022.
“Pertumbuhan pendapatan untuk TOWR tahun 2022 karena kemarin mereka mengakuisisi SUPR,” tutur Niko.
Baca Juga
Niko melihat katalis pertumbuhan terhadap TOWR adalah tumbuhnya bisnis fiberisasi menara dan ekspansi ke luar Pulau Jawa, di mana terdapat permintaan untuk emiten telekomunikasi untuk kolokasi dan built-to-suit towers.
Sebagai informasi, Sarana Menara mencatatkan pendapatan mencapai Rp11,03 triliun sepanjang 2022. Pendapatan ini naik 27,8 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp8,63 triliun.
Akan tetapi, laba bersih TOWR hanya mengalami peningkatan tipis, yakni 0,43 persen. Laba bersih TOWR di 2022 adalah sebesar Rp3,44 triliun, naik tipis dari 2021 yang sebesar Rp3,42 triliun.
Jika melihat laporan keuangannya, tipisnya peningkatan pendapatan TOWR ini diakibatkan biaya keuangan TOWR yang membengkak 74,5 persen menjadi Rp2,39 triliun di 2022, dari Rp1,37 triliun di 2021.
Aming Santoso, Direktur Utama dan CEO Sarana Menara Nusantara Group menyampaikan hasil operasional yang sangat baik dari TOWR ini merefleksikan kesuksesan usaha diversifikasi TOWR pada infrastruktur FTTT dan Connectivity.
"Kami telah memulai ekpansi ke dalam infrastruktur FTTH sebagai penggerak pertumbuhan baru dan harapan adanya ekspansi yang signifikan di tahun 2023," ujar Aming, Senin (27/3/2023).
Adapun Jasa Utama Capital Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham TOWR dengan target price (TP) Rp970 dan BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi buy untuk saham TOWR dengan TP Rp1.800.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.