Bisnis.com, JAKARTA — Produsen Semen Merah Putih milik konglomerat Martua Sitorus, PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) masuk daftar saham dalam pemantauan Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini lantaran terdapat indikasi pola transaksi tidak wajar.
Manajemen BEI mengatakan terdapat indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham CMNT. Pola transaksi tersebut bahkan di luar kebiasaan atau Unsual Market Activity (UMA).
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham CMNT tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis manajemen BEI dalam pengumuman dikutip, Senin (27/3/2023).
Meski demikian, manajemen BEI menyebut pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Adapun informasi terakhir mengenai CMNT adalah terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek pada 7 Maret 2023.
Investor lantas dihimbau untuk memperhatikan jawaban CMNT atas permintaan konfirmasi Bursa. Selain itu, investor juga diminta untuk mencermati kinerja CMNT dan keterbukaan informasinya.
Kemudian diharapkan para investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi CMNT apabila rencana belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Baca Juga
Manajemen BEI menambahkan Bursa sebelumnya telah mengumumkan UMA atas perdagangan saham CMNT pada 29 November 2022. Sementara pihak CMNT menegaskan tidak mengetahui mengenai indikasi pola transaksi tidak wajar melalui jawaban pada 30 November 2022.
Adapun CMNT saat itu menyebut tidak memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat. Pengumuman UMA juga disebut tidak berdampak kepada CMNT baik untuk operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha.
Saham CMNT terpantau terkoreksi 0,56 persen atau 5 poin ke level 880 hingga pukul 10.00 WIB Senin (27/3/2023). Sebanyak 11,45 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp10,04 miliar. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp14,98 triliun.