Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini ketika The Fed Mulai Dovish

Indeks dolar AS mampu rebound setelah kebijakan The Fed terdengar dovish karena meminta waktu untuk kenaikan suku bunga lagi.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang dolar AS. Bisnis - Himawan L Nugraha.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang dolar AS. Bisnis - Himawan L Nugraha.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar AS mampu rebound setelah kebijakan The Fed terdengar dovish karena meminta waktu untuk kenaikan suku bunga lagi, sedangkan bank sentral Swiss dan bank sentral Inggris mendorong kenaikan suku bunga lebih lanjut.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin pada Rabu (22/3/2023), tetapi menghilangkan kampanye tentang peningkatan yang sedang berlangsung yang diperlukan untuk mendukung beberapa kenaikan suku bunga tambahan.

Kenaikan The Fed penting mengingat bahwa pasar keuangan telah bergolak oleh kepercayaan yang goyah terhadap bank-bank secara global menyusul penarikan dana besar-besar di Silicon Valley Bank dua minggu lalu dan jatuhnya Credit Suisse.

"Jika krisis perbankan benar-benar mereda, dan inflasi tetap tinggi, itu bisa menjadi resep untuk membantu menghidupkan kembali dolar karena mungkin Fed dapat kembali memerangi inflasi dengan kecepatan penuh, dan tidak terlalu khawatir tentang krisis perbankan yang menempatkan tekanan dalam perekonomian," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera dikutip dari Antara.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir naik 0,078 persen pada 102,510, ditetapkan untuk hari kenaikan pertama setelah lima hari berturut-turut merugi.

"Tampaknya belum tentu ada banyak pelarian ke tempat aman," kata Juan Perez, direktur perdagangan di Monex USA.

Pasar bertaruh hanya pada satu kenaikan seperempat poin lagi dari The Fed, berbeda dengan Eropa di mana pasar memperkirakan pengetatan lebih lanjut sekitar 50 basis poin.

Kesenjangan tersebut membuat euro melonjak ke level tertinggi tujuh minggu di 1,0930 dolar, sebelum bergerak ke bawah. Terakhir di 1,08480 dolar.

"Sepertinya [Bank Sentral Eropa] mungkin membawa tongkat paling hawkish saat ini karena sepertinya mereka memiliki lebih banyak kenaikan suku bunga daripada bank sentral lain saat ini," kata Manimbo.

Bank sentral Inggris menaikkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada Kamis (23/3/2023), sejalan dengan ekspektasi, dan mengatakan pengetatan lebih lanjut akan diperlukan jika ada bukti tekanan harga terus berlanjut.

13:30 WIB
Rupiah Berpotensi Menguat

Sementara itu, hingga pukul 11.37 WIB rupiah terpantau masih melanjutkan penguatan menyentuh level Rp15.173. Adapun, tren penguatan rupiah terhadap dollar terjadi usai The Fed menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin pada Rabu (22/3/2023).


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper