Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Jababeka (KIJA) Membengkak 1.139 Persen Sepanjang 2022

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) menderita kerugian hingga Rp64,03 miliar meningkat dari Rp5,16 miliar pada 2021.
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa. Rugi Jababeka (KIJA) Membengkak 1.139 Persen Sepanjang 2022
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa. Rugi Jababeka (KIJA) Membengkak 1.139 Persen Sepanjang 2022

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) mencatatkan pembengkakkan kerugian hingga 1.139 persen sepanjang 2022. KIJA menderita kerugian hingga Rp64,03 miliar meningkat dari Rp5,16 miliar pada 2021.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, KIJA mencatatkan penjualan dan pendapatan jasa senilai Rp2,72 triliun sepanjang 2022. Nominal tersebut meningkat 9,23 persen dibandingkan Rp2,49 triliun pada 2021.

Rinciannya, KIJA mencatatkan penjualan tanah matang sebesar Rp780,97 miliar atau naik 5,99 persen, tanah dan rumah sebesar Rp201,61 miliar atau naik 5,27 persen, ruang perkantoran dan rumah toko sebesar Rp122,64 miliar atau naik 5,27 persen, tanah dan bangunan pabrik sebesar Rp111,57 miliar atau naik 44,4 persen, dan apartemen sebesar Rp99,21 miliar atau naik 0,97 persen.

Selanjutnya, pembangkit tenaga listrik mencapai Rp692,36 miliar atau naik 9,29 persen, jasa dan pemeliharaan sebesar Rp320,41 miliar atau naik 1,48 persen, serta dry port sebesar Rp206,68 miliar atau naik 15,75 persen.

Sementara itu, beban pokok penjualan dan pendapatan jasa KIJA menurun 5,55 persen menjadi Rp1,32 triliun sepanjang 2022. Dibandingkan dengan Rp1,39 triliun pada 2021.

Selain itu, terdapat beberapa komponen beban yang meningkat seperti beban keuangan yang naik 10,67 persen menjadi Rp516,38 miliar, beban pajak final naik 56,93 persen menjadi Rp45,12 miliar, dan beban lain-lain naik 1.576 persen menjadi Rp315,37 miliar.

Adapun meroketnya beban lain-lain diakibatkan oleh adanya membengkaknya rugi selisih kurs hingga 798,76 persen. Rugi selisih kurs tersebut meningkat dari Rp46,77 miliar menjadi Rp420,35 miliar sepanjang 2022.

KIJA mencatatkan rugi neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp64,03 miliar sepanjang 2022. Rugi tersebut membengkak hingga 1.139 persen dari Rp5,16 miliar pada 2021.

Jumlah aset KIJA mencapai Rp13,11 triliun pada akhir Desember 2022. Meningkat dibandingkan Rp12,29 triliun pada akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas KIJA meningkat menjadi Rp6,6 triliun per 31 Desember 2022. Naik dari Rp5,92 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas KIJA mencapai Rp6,5 triliun hingga akhir 2022. Naik dari Rp6,37 triliun pada akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 19,31 persen dari Rp1,11 triliun menjadi Rp1,32 trilun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper