Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Induk Shopee Sudah Cetak Laba, Kapan Giliran GOTO?

Sea Limited mencatatkan laba bersih US$422,8 juta pada kuartal IV/2022, pesaingnya GOTO masih belum bisa mencetak hasil positif.
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Induk perusahaan e-commerce Shopee, Sea Limited tercatat telah mampu mencetak laba bersih sejak pertama kali berdiri pada 2009. Lalu, kapan giliran PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)?

Direktur Utama GOTO Andre Soelistyo mengatakan pihaknya tidak bisa memberikan komentar terhadap pesaingnya. Tetapi, GOTO mencatat Sea Limited memiliki banyak bisnis yang berbeda, termasuk bisnis yang sangat menghasilkan dalam bisnis game. 

"Selain itu, di beberapa area tempat mereka beroperasi, merupakan pasar yang lebih matang," kata Andre, dalam earning calls GOTO, dikutip Rabu (22/3/2023). 

Namun, lanjut Andre, seperti yang dilihat dan dibuktikan dari kemajuan peningkatan rekor komisi dari tahun ke tahun di perusahaan e-commerce GOTO, GOTO melihat area monetisasi di Indonesia semakin baik dan semakin kompatibel dibandingkan dengan wilayah lainnya. 

"Kami yakin ini akan benar-benar menghasilkan nilai positif bagi perusahaan kami," ucapnya. 

Sebagai informasi, Sea Limited mencatatkan laba bersih US$422,8 juta pada kuartal IV/2022, berbalik dari rugi sebesar US$616,3 juta pada kuartal IV/2021. Sementara itu, pendapatan Sea Group juga naik 7,1 persen secara tahunan, menjadi US$3,5 miliar di kuartal IV/2022, dari US$3,2 miliar di kuartal IV/2021. 

Sementara itu, GOTO melaporkan lonjakan rugi bersih sebesar 56 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) hingga akhir 2022. Kerugian yang dibukukan GOTO sampai pengujung tahun lalu menembus Rp40,5 triliun, jauh meningkat daripada realisasi 2021 sebesar Rp25,9 triliun. 

Adapun GOTO menyampaikan terus mempercepat langkah menuju profitabilitas, salah satunya dengan mengurangi bakar uang. 

Menurut Andre, pendekatan GOTO ke biaya yang dikombinasikan dengan pertumbuhan pendapatan, akan membuat GOTO mampu mengurangi bakar uang tahunan di 2023 menjadi 60-65 persen, dibandingkan 2022.

"Dengan Rp29 triliun kas di tangan di akhir 2022, ditambah sekitar Rp4,65 triliun fasilitas kredit, yang kami utilisasi Rp1,5 triliun, posisi kas dan neraca keuangan kami solid dan mencukupi untuk mencapai arus kas operasi positif tanpa tambahan dana eksternal," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper