Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Semesta (SSIA) Siapkan Dana Rp1,6 Triliun untuk Infrastruktur Subang Smartpolitan

SSIA sendiri sudah mengeluarkan dana hingga Rp2,5 triliun untuk pembangunan Subang Smartpolitan.
Subang Smartpolitan SSIA
Subang Smartpolitan SSIA

Bisnis.com, JAKARTA — PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) akan menggelontorkan dana hingga Rp1,6 triliun untuk pembangunan infrastruktur Subang Smartpolitan. Adapun dana tersebut akan dikeluarkan dalam kurun waktu 15 bulan sampai 18 bulan ke depan.

President Director Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja mengatakan perseroan membutuhkan dana sekitar Rp1,6 triliun untuk membangun infrastruktur Subang Smartpolitan dalam tempo 15 -- 18 bulan. Adapun SSIA sudah mengeluarkan dana hingga Rp2,5 triliun untuk pembangunan Subang Smartpolitan.

“Menyelesaikan hanya infrastrukturnya saja diperlukan sekitar Rp1,6 triliun tapi dalam waktu 15 sampai 18 bulan ya,” ujar Johannes dalam “Emiten Talk: FDI Series - Stockbit x SSIA” dikutip Minggu (19/3/2023).

Dalam pendanaannya, dia mengatakan SSIA sudah melakukan penjajakan dengan pihak perbankan untuk mengajukan pinjaman. Selain itu, SSIA sedang mencari partner strategis untuk mendanai pembangunan Subang Smartpolitan.

“Kita tahu dirilah bahwa kita mungkin ga akan kuat gendong ini [Subang Smartpolitan], karena subang ini kita udah spend kira-kira Rp2,5 triliun investasi dan kita harus spend lagi Rp1,6 triliun,” jelasnya.

Dia juga mengakui apa yang akan diterapkan dalam Subang Smartpolitan sebagai Smart and Green City tersebut sangat ekspansif dan mahal dalam segi pembiayaan. Adapun SSIA merencanakan Subang Smartpolitan dapat beroperasi pada kuartal III/2024.

Selain Subang Smartpolitan, SSIA juga sudah mengeluarkan dana hingga Rp300 miliar untuk melakukan renovasi LXR Hotels & Resorts di Bali. SSIA berencana grand opening hotel tersebut dapat dilakukan pada September 2023.

Dari sisi pendanaan, Johannes mengatakan SSIA sudah mendapatkan komitmen pinjaman dari bank dengan tenor yang cukup panjang, yakni hingga 10 tahun. 

“LXR memang sudah ada bank yang commited itu satu hal dan itu cukup panjang ya loannya bisa sampai 10 tahun. Jadi memang kita stretch sekali,” tuturnya.

Sebelumnya, Managing Director PT Suryacipta Swadaya Hudaya Arryanto Sumadhija mengatakan secara keseluruhan untuk fase pertama pembangunan Subang Smartpolitan mengeluarkan dana senilai Rp5 triliun.

Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan lahan 400 hektare termasuk dengan utilitas utama yang lokasinya berada di area selatan Subang Smartpolitan. SSIA juga mengalokasikan dana sekitar Rp1 triliun untuk pembebasan dan pengembangan lahan.

Fase pertama terdiri dari pengembangan yang telah dilakukan sejak 2020, handover yang akan dilaksanakan pada kuartal ketiga 2023 dan operasional pada kuartal ketiga 2024.

Adapun, total lahan di kawasan Industri Subang milik Suryacipta ini seluas 2.717 hektare. Pembebasan lahan telah dilakukan untuk 1.500 hektare. Sementara di wilayah selatan atau fase pertama pengembangan progres pembebasan lahan telah mencapai 90 persen.

"Jadi PR [pekerjaan rumah] kami di 2023 ini adalah menyiapkan lahan untuk serah terima kepada tenant-tenant, dari 400 hektare itu ada 100 hektare yang per hari ini sudah ready untuk misalnya ada tenant yg mau beli lahannya sudah ada," ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya akan mengejar pembebasan lahan dan persiapan untuk serah terima 400 hektare pada akhir 2023 atau awal 2024. Lebih lanjut, dia menargetkan penjualan sebesar 60 hektare di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper