Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku pasar modal mencermati aliran dana asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) usai Silicon Valley Bank (SVB), bank di AS, dinyatakan bangkrut. Sepanjang hari kemarin, tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp1,3 triliun.
Di sisi lain, investor kakap terpantau memborong saham BCA (BBCA) menjelang putusan dividen yang akan berlangsung Kamis (16/3/2023).
Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:
1. Investor Asing Kabur Bawa Dana Rp1,3 Triliun Buntut Kasus Silicon Valley Bank
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih di pasar modal hari ini dengan total Rp1,3 triliun, di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 2,14 persen ke 6.641.
Pelemahan yang terjadi adalah buntut dari kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank.
Baca Juga
Berdasarkan data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual senilai Rp4,64 triliun, dan beli senilai Rp3,3 triliun, membuat nilai net sell menjadi Rp1,3 triliun hari ini.
2. Investor Kakap Ramai-ramai Borong Saham BBCA Jelang Putusan Dividen
Sederet investor kakap terpantau ramai-ramai memborong saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) jelang agenda RUPST yang didalamnya akan menentukan pembagian dividen.
Emiten berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia itu dijadwalkan akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 16 Maret 2023.
3. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, SVB jadi Momok The Fed
Mata uang rupiah berpeluang menguat di tengah aksi jual dolar AS akibat kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB).
Rupiah ditutup perkasa ke posisi Rp15.375 dihadapan dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (13/3/2023) dihadapan dolar AS, sementara itu, indeks dolar terpantau turun 0,54 persen ke posisi 103.593.
Mata uang rupiah ditutup menguat bersamaan dengan sejumlah mata uang Asia Pasifik.Yen Jepang menguat 0,35 persen terhadap dolar AS, Dolar Singapura menyusul dengan menguat 0,35 persen.
4. Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 14 Maret 2023
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih berpeluang naik pada perdagangan Selasa (14/3/2023), setelah berhasil menguat kemarin.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah peluang terjadinya koreksi minor.
Minimnya sentimen menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut. "Peluang koreksi minor masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham-saham yang memiliki fundamental kuat," jelasnya dalam publikasi riset.
5. Penyebab IHSG Anjlok 1 Persen, Ambrol Bareng Bursa Asia dan Wall Street akibat SVB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok di tengah kejatuhan saham bank jumbo BBCA, BBRI, BMRI, BBNI.
IHSG jatuh terimbas pelemahan Bursa Asia yang mengikuti Wall Street akibat kasus bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB).
IHSG turun 1 persen atau 68,06 poin menjadi 6.718,88 hingg pukul 09.40 WIB perdagangan Selasa (14/3/2023). IHSG bergerak di zona merah 6.717-6.786.