Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini, Rabu 15 Maret 2023, Waswas Dampak Lanjutan Silicon Valley Bank

Harga emas berpeluang menguat pada hari ini (15/3/2023) di tengah kekhawatiran atas kegagalan bank-bank AS setelah peristiwa jatuhnya Silicon Valley Bank.
Dampak suku bunga naik terhadap emas./Freepik
Dampak suku bunga naik terhadap emas./Freepik
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (14/3/2023) waktu setempat, menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena aksi ambil untung setelah bertengger di level tertinggi 6-minggu, didorong oleh pembelian investor terhadap instrumen investasi safe haven karena khawatir atas kegagalan bank-bank AS setelah peristiwa jatuhnya Silicon Valley Bank.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 1.910,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.919,40 dolar AS dan terendah di 1.899,80 dolar AS.

Sebelumnya, emas berjangka melambung 49,30 dolar AS atau 2,64 persen menjadi 1.916,50 dolar AS pada Senin (13/3/2023), setelah melonjak 32,60 dolar AS atau 1,78 persen menjadi 1.867,20 dolar AS pada Jumat (10/3/2023), dan terangkat 16 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.834,60 dolar AS pada Kamis (9/3/2023).

Pihak berwenang AS melakukan intervensi pada Minggu (12/3/2023) untuk memadamkan kekhawatiran tentang kegagalan bank-bank regional, sehingga mengurangi permintaan safe haven pasar. Selain itu, emas telah melonjak hampir 6,0 persen dari posisi terendah minggu lalu.

Harga logam kuning ini naik lebih dari 100 dolar AS dalam lima hari terakhir karena penutupan tiga bank AS, terutama Silicon Valley Bank - menggarisbawahi keretakan ekonomi AS yang disebabkan oleh kenaikan tajam suku bunga selama setahun terakhir.

Sementara pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan, saham bank mengalami arus keluar yang besar di tengah kekhawatiran potensi penularan, yang mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/3/2023) bahwa indeks harga konsumen AS (IHK) naik 0,4 persen pada Februari setelah meningkat 0,5 persen pada Januari. Hal itu sejalan dengan ekspektasi pasar. Kenaikan IHK tahun-ke-tahun mencapai 6,0 persen pada Februari, kenaikan tahunan terkecil sejak September 2021.

Para analis pasar berpendapat bahwa inflasi yang mereda, dikombinasikan dengan kegagalan beberapa bank regional, berpotensi membuka pintu bagi Federal Reserve untuk menyetujui kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan minggu depan.

Federasi Nasional Bisnis Independen melaporkan Selasa (14/3/2023) bahwa indeks optimisme bisnis kecil meningkat menjadi 90,9 pada Februari dari 90,3 pada Januari, sedikit melebihi perkiraan konsensus 90,0 dari para ekonom.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei terkerek 11,70 sen atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 22,04 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 7,60 dolar AS atau 0,76 persen, menjadi menetap pada 997,30 dolar AS per ounce.

Monex Investindo Futures memproyeksi Emas berpeluang bergerak naik hari ini di tengah outlook melemahnya dolar AS dibalik prospek bahwa Federal Reserve tidak akan bersikap hawkish untuk kebijakan suku bunganya seiring kekhawatiran terhadap krisis perbankan AS.

Emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di 1.894, karena berpotensi bergerak naik membidik resistance terdekat di 1.910.

“Namun, jika bergerak turun hingga menembus ke bawah level 1894, emas berpeluang dijual karena berpotensi turun lebih lanjut menguji support selanjutnya di 1.884,” jelas Monex dalam publikasi riset, Rabu (15/3/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper