Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik, Investor Lari ke Safe Haven Akibat Runtuhnya Silicon Valley Bank

Investor berbondong-bondong ke aset safe haven setelah keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus menguat di perdagangan Asia pada awal pekan ini, setelah melonjak 2 persen pada akhir pekan lalu. Investor berbondong-bondong ke aset safe haven setelah keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB).

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (13/3/2023) pada 14.20 WIB, harga emas spot menguat 0,28 persen atau 5,20 poin ke US$1.873,46 per troy ounce, sementara emas Comex kontrak April 2023 menguat 0,55 persen atau 10,30 poin ke US$1.877,50 per troy ounce.

Penutupan Silicon Valley Bank yang dinilai sebagai keruntuhan terbesar kedua bank Amerika dalam sejarah, telah memicu kegugupan tentang potensi efek limpahan di seluruh sistem keuangan dan mendorong pejabat AS untuk bergerak melindungi dana deposan pada Minggu (13/3/2023) waktu setempat.

Harga emas naik ke level tertinggi satu bulan dan logam dasar terdorong lebih tinggi karena dolar dan imbal hasil obligasi AS merosot di tengah spekulasi Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Ekonom di Goldman Sachs Group Inc. tidak lagi mengharapkan peningkatan dari bank sentral pada pertemuan Maret, mengingat tekanan pada sistem perbankan.

“Kebangkrutan Silicon Valley Bank di AS pada Jumat memicu kepanikan di pasar, yang tidak hanya memperburuk penghindaran risiko, tetapi juga sangat menurunkan ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga," tulis Jinrui Futures Co. dalam sebuah catatan.

Data AS yang dirilis akhir pekan lalu melukiskan gambaran beragam ekonomi karena Federal Reserve mempertimbangkan untuk meningkatkan laju kenaikan suku bunga. Angka inflasi yang akan dirilis Selasa pekan ini juga dapat membebani dalam menentukan langkah bank sentral selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper