Bisnis.com, JAKARTA – Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) tercatat tumbuh mencapai Rp270,08 triliun secara bulanan pada Februari. Pertumbuhan 0,27 persen tersebut tidak hanya disebabkan oleh perpindahan dana, tetapi berasal dari market movement maupun top up dana nasabah.
Direktur Batavia Prosperindo Asset Management Eri Kusnadi menjelaskan pertumbuhan dana KPD bisa dari banyak faktor seperti market movement, perpindahan dana serta aktivitas top up dana nasabah.
“Untuk detailnya harus dilihat di datanya. Kebetulan pelaku industri tidak memiliki datanya,” jelasnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (14/3/2023).
Eri menyebutkan bahwa secara umum KPD dan reksa dana memiliki pasarnya masing masing dan investor memiliki preferensi dan ketentuan masing masing dalam mencapai tujuan investasinya. Kondisi ini menjadikan Batavia Prosperindo AM tidak memiliki target khusus untuk memperbesar KPD atau reksa dana.
Terpisah, Presiden dan CEO Pinnacle Persada Investama Guntur Putra menyebutkan sebenarnya pertumbuhan KPD masih relatif datar dan tidak signifikan.
“Bisa juga pertumbuhan AUM bukan dari perpindahan tetapi dari perubahan/pergerakan underlying asset di portfolio KPD secara industri,” katanya, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga
Jenis nasabah KPD, kata Guntur, setiap manajer Investasi memiliki target berbeda, seperti nasabah institusi atau nasabah ritel (High Networth Individual/HWI)
Namun pada intinya Kontrak Pengelolaan Dana memberikan fitur dan solusi investasi yang lebih fleksible terhadap masing2 investor dan sifatnya dari sisi strategi jg bisa di custom/tailor-made sesuai dengan kebutuhan investor masing-masing.
Dalam memujudkan target tersebut, Pinnacle mendongkraknya melalui jaringan distribusi digital seperti kerjasama 15 APERD digital.
“Di Pinnacle kami tetap fokus untuk memberkuat jalur distribusi dari institusi maupun ritel melalui platform digital agen penjual reksadana maupun kanal distribusi lainnya,” imbuhnya.
Sebelumnya berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, total dana KPD mencapai Rp270,08 triliun atau tumbuh 0,27 perse secara bulanan pada Februari dan tumbuh 0,31 persen pada Januari.
Dana kelolaan atau asset under management (AUM) Manajer Investasi (MI) per 28 Februari 2023 tercatat sebesar Rp829,88 triliun, dengan didominasi oleh produk reksa dana sebesar Rp509,36 triliun.