Bisnis.com, JAKARTA – Ciptadana Sekuritas Asia menaikkan target harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dari Rp2.710 menjadi Rp5.100 per saham. Dengan begitu ada potensi kenaikan hingga 88 persen.
Dalam riset teranyarnya Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan berani menaikkan target saham bank digital itu karena melihat potensi pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago pada tahun ini dapat mencuat. Salah satunya berkat tergabung dalam ekosistem GoTo Financial, BFI Finance (BFIN) dan pembiayaan syariah Amaan.
Meski begitu, Erni mengakui kinerja saham Bank Jago pada 2022 dan 2023 tidak terlalu bagus karena sentimen negatif global pada suku bunga dan saham teknologi, dan diikuti oleh keluarnya saham ARTO dari MSCI Februari lalu.
“Kami percaya bahwa penilaian premium atas bank digital di atas bank tradisional masih dibenarkan. karena diharapkan bank digital memberikan premium ROE di masa depan memanfaatkan efisiensi dan skala ekonomi setelah volume pinjaman ditingkatkan,” ujarnya.
Dari sisi kinerja dia mengharapkan pertumbuhan pinjaman sebesar 68 persen pada 2022 dan 65 persen ketika 2023 yang ditopang oleg Goto, BFI Finance dan Amaan. Menurutnya pencapaian net interest margin (NIM) akan lebih menjanjikan ketika bisnis pembiayan mampu terdongkrak. Sebagai informasi, sampai dengan November 2022,kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago naik 81,6 persen menjadi Rp8,74 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,81 triliun.
Selain itu, dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat menjadi Rp 6,61 triliun pada November 2022 dari Rp 3,34 triliun di November 2021. Erni meyakini torehan tersebut masih belum optimal karena bisnis kredit Bank Jago berpotensi tumbuh 100 persen selama 2022.
Baca Juga
Erni menambahkan dari sisi pertumbuhan pembiayaan syariah melambat sedangkan pertumbuhan kredit konvensional melesat 115 persen YoY pada november 2022. Menurutnya Ciptadana membuat model perhitungan risk adjusted NIM yang merupakan formulai NIM dikurangi dengan CoC. “Risk adjusted NIM adalah indikator profitabilitas yang bagus dalam pandangan kami,” ujarnya ,” ungkapnya dalam riset, Senin (13/3/2023).
Dia berpendapat Bank Jago merupakan bank yang tertinggi pada risk adjusted NIM dibandingkan bank digital lain dikisaran 8-10 persen . “Kami melihat ini menunjukkan ekspansi pinjaman yang lebih konservatif sehingga akan menghasilkan pendapatan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.