Bisnis.com, JAKARTA - Para pembaca Kanal Market Bisnis.com mencermati aksi borong saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) oleh Lo Kheng Hong sepanjang hari kemarin.
Tanggapan Adaro (ADRO) mengenai perubahan harga batu bara acuan juga menjadi perhatian para investor pasar modal.
Berikut daftar selengkapnya 5 berita populer di Kanal Market Bisnis.com:
1. Saham Emiten Hary Tanoe Kembali Diborong Lo Kheng Hong
Emiten terafiliasi konglomerat Hary Tanoesoedibjo yakni PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) kembali menjadi sasaran Lo Kheng Hong (LKH) untuk menambah portofolio sahamnya di lantai bursa.
Sekadar informasi, Lo Kheng Hong tercatat sebagai salah satu pemegang saham mayoritas Global Mediacom.
Baca Juga
Sebab, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 6 Maret 2023, dia menggenggam 1.063.574.000 lembar saham BMTR. Jumlah itu setara 6,41 persen saham perseroan.
2. Harga Batu Bara Acuan Diubah, Ini Tanggapan Adaro (ADRO)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengubah formula pembentuk harga batu bara acuan atau HBA.
Emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mengatakan akan tetap fokus meningkatkan efisiensi. Merespon perubahan formula HBA ini, Head of Corporate Communications Adaro Febriati Nadira mengatakan harga batu bara tidak dapat diprediksi.
Untuk itu, Adaro akan tetap fokus pada segala sesuatu yang dapat dikontrol Adaro, seperti kontrol operasional untuk memastikan pencapaian target perusahaan, seperti yang telah ditetapkan dan efisiensi biaya.
3. Bagaimana Peluang Guyuran Dividen Spesial 2023 dari ADRO, ITMG, PTBA?
Muncul pertanyaan dan ekspektasi dari sejumlah investor akan adanya pembagian dividen spesial untuk pemegang saham emiten batu bara seperti ADRO, ITMG, dan PTBA.
Pertanyaan dan ekspektasi para investor meningkat seiring dengan usulan dividen spesial yang diajukan oleh Grup Astra melalui PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR).
Astra International akan mengusulkan dividen final senilai Rp552 per saham untuk kinerja tahun buku 2022. Besaran itu akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung April 2023.
4. Keputusan BlackRock di Saham Semen INTP & SMGR
Prospek industri semen tahun ini bakal lebih kokoh di tengah normalisasi harga batu bara. Meski getol melakukan utak-atik, akumulasi kepemilikan BlackRock di emiten semen PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) terpantau bertambah.
Harga batu bara berjangka telah turun ke level di bawah US$200 per metrik ton sejak Januari 2023. Memasuki bulan ketiga tahun ini, harga batu bara di pasar dunia berada di kisaran US$180 per ton.
Perkembangan ini menjadi angin segar emiten semen mengingat ketergantungannya yang tinggi terhadap batu bara sebagai bahan bakar produksi.
5. Kas Melimpah, Simak Pesan Bos PTBA soal Pembagian Dividen Tahun Ini
PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mencatatkan rekor kinerja sepanjang 2022, didorong oleh kenaikan harga batu bara yang signifikan sehingga mengantongi kas jumbo.
Namun, keputusan pembagian dividen diserahkan kepada pemegang saham. Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan PTBA mempersiapkan dividen karena kas pada 2022 yang cukup besar.
"Kas kami sampai akhir 2022 sebanyak Rp15,9 triliun, tapi dividen merupakan area domain pemegang saham. Kami serahkan keputusan ke pemegang saham," katanya, Kamis (9/3/2023).