Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi menguat di tengah rilis cadangan devisa Indonesia hari ini dan menjelang kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Kongres AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah hari ini diprediksi mengawali perdagangan dengan berfluktuatif namun dapat ditutup menguat di rentang Rp15.270 - Rp15.330 per dolar AS.
Dolar AS terpantau bergerak turun pada Senin karena investor menunggu kesaksian dari ketua Federal Reserve Jerome Powell dan melihat ke arah laporan pekerjaan Februari pada akhir minggu yang kemungkinan akan mempengaruhi seberapa hawkish langkah bank sentral AS selanjutnya.
"Setelah memberikan kenaikan jumbo tahun lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua pertemuan terakhirnya, tetapi banyak data ekonomi yang tangguh, memicu pasar khawatir bahwa bank sentral akan kembali ke jalurnya yang agresif," jelas Ibrahim dalam riset harian, dikutip Selasa (7/3/2023).
US Futures memperkirakan ada peluang 72 persen The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya pada 22 Maret. Sorotan akan kuat pada laporan tenaga kerja Februari yang dijadwalkan rilis pada Jumat dan kesaksian ketua Fed Jerome Powell kepada Kongres pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Dari sisi internal, menjelang periode bulan Ramadan dan Idulfitri 2023 akan terjadi peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengendalikan inflasi selama bulan Ramadan dan Idulfitri 2023.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan akan memberikan bantuan beras selama tiga bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam yang kini regulasinya sedang diatur. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) melalui TPIP dan TPID juga akan terus mendorong sinergi dan kerja sama agar inflasi tetap dalam sasaran 2023 dan ini merupakan momentum untuk pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, bauran berbagai kebijakan fiskal dan moneter seperti Undang-Undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, Perpu Cipta Kerja, dan pengaturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) mampu memberikan kepastian.
Lebih lanjut, Pemerintah juga terus menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi serta peningkatan investasi sebagai bagian dari strategi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Terkait dengan ketahanan, sektor eksternal juga menjadi perhatian, terutama untuk stabilitas nilai tukar rupiah sebagai bagian dari pengendalian inflasi terutama dari inflasi impor yang saat sekarang terutama dari harga-harga energi. Dalam hal ini tentu likuiditas menjadi penting," imbuh Ibrahim.
Rupiah melemah 0,47 persen atau 72 poin ke Rp15.367 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.
Indeks dolar AS terpantau turun 0,11 persen atau 0,12 poin ke 104,23.
Rupiah melemah 0,43 persen atau 65 poin ke Rp15.360 per dolar AS pada 13.56 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,06 persen atau 0,06 poin ke 104,29.
Rupiah terdepresiasi 0,41 persen atau 62,50 poin ke Rp15.357,50 per dolar AS pada 11.43 WIB.
Adapun indeks dolar AS turun 0,15 persen atau 0,16 poin 104,19.
Rupiah terdepresiasi 0,43 persen atau 66 poin ke Rp15.361 per dolar AS pada 10.42 WIB.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,13 persen atau 0,14 poin ke 104,21.
Rupiah dibuka melemah 0,39 persen atau 60 poin ke Rp15.355 per dolar AS pada awal perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,11 persen atau 0,12 poin ke 104,23.