Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan Selasa (7/3/2023) imbas aksi jual terutama dari investor asing jelang pernyataan The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Mengutip data Bloomberg, IHSG hari ini ditutup melemah 0,59 persen atau 40,24 poin ke 6.766,75. IHSG bergerak dari posisi tertinggi di 6.812,95 dan turun mencapai titik terendahnya di 6.758.
Sampai dengan penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 159 saham bergerak di zona hijau, 370 saham di zona merah, dan 208 stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG hari ini turun ke Rp9.416,07 triliun.
Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan IHSG hari ini amblas diperkirakan karena ekspektasi pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin semakin kuat.
"Jadi sekarang asing sudah siap-siap cash untuk mengantisipasi penurunan harga, dan berimbas ke aksi jual," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/3/2023).
Lebih lanjut, pelaku pasar juga masih cenderung wait-and-see menjelang testimony Jerome Powell yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lanjutan mengenai keberlanjutan kebijakan moneter ketat The Fed yang saat ini diekspektasikan akan terus berlanjut sampai akhir tahun.
Sebagai informasi, dalam statement sebelumnya Powell berujar bahwa laporan data makro AS yang masih solid serta dengan level tekanan inflasi yang lebih kuat dibanding perkiraan sebelumnya akan menaikan kekhawatiran bahwa The Fed akan terus menaikan bunga kebijakan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, dan menahannya lebih lama dari proyeksi sebelumnya.
Dari sisi domestik, pelaku pasar masih akan mengandalkan isu-isu dari faktor eksternal karena belum adanya katalis penggerak dari dalam negeri.
Lionel memperkirakan saat ini batas support IHSG berada di 6.650 dan 6.550. Menurutnya, pelemahan IHSG berpotensi berlanjut hingga bulan depan.
"Pelemahan IHSG berpotensi terjadi hingga akhir Maret atau awal April," ujarnya.
Nantikan Kebijakan The Fed, IHSG Berisiko Turun ke 6.550
IHSG diperkirakan masih akan dalam tren pelemahan hingga akhir Maret atau awal April seiring dengan arah kebijakan suku bunga The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Kode Keras JP Morgan untuk Saham GOTO
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Rp4,83 Triliun per September 2024
32 menit yang lalu
Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Meroket, 1 Gram Tembus Rp1.546.000
44 menit yang lalu
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp12.000 Jadi Rp1,52 Juta per Gram
56 menit yang lalu